Bobo.id – Selain terkenal akan keindahan pantainya, Yogyakarta ternyata memiliki arena wisata yang menantang, lo, teman-teman.
Namanya flying fox 625. Kenapa disebut 625, ya? Apakah mengartikan sesuatu?
Baca Juga : Rupanya Ada Alasan Mengapa Thanos Terlihat Menyeramkan, Ini Fakta tentang Thanos
Flying fox memang menjadi pilihan berlibur yang menyenangkan dan menghibur.
Tenang, wahana ini sudah berstandar internasional, lo. Kita cari tahu soal flying fox yang dijuluki terpanjang di Asia Tenggara ini, yuk!
Baca Juga : Selain untuk Bernapas, Ini 3 Fungsi Hidung yang Jarang Diketahui
Flying Fox Terpanjang Kedua di Asia Tenggara
Teman-teman, ternyata lokasinya cukup mudah diakses, lo.
Flying fox terpanjang kedua di Asia Tenggara ini terletak di Green Village Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Flying fox yang berada di kawasan wisata ini berada di titik tertinggi kawasan perbukitan sekitar 400 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tinggi flying fox ini sendiri tertulis 625 meter.
Baca Juga : Ada Air Terjun di Pinggir Jalan Padang-Bukittinggi, Tertarik Ke Sini?
Begitu panjangnya lintasan ini, sampai garis akhir hanya terlihat begitu kecil dari titik permulaan.
Untuk kecepatan saat meluncur, pengunjung akan diajak terbang dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam.
Sementara waktu tempuh dari titik awal sampai akhir kurang lebih satu menit.
Nah, kalau flying fox tertinggi pertama berada di Colmar Tropicale, Malaysia dengan lintasan sepanjang 1 km.
Baca Juga : Belum Melalui Proses Pemanasan, Bolehkah Mengonsumsi Susu Mentah?
Bersandar Internasional
Pihak pengelola sudah memastikan untuk sistem keamanannya karena terjamin bersandar internasional.
Teknologi yang digunakan pada flying fox di arena wisata ini meniru dari Perancis dan talinya khusus di datangkan langsung dari Inggris, lo.
Selain itu, setiap pengunjung yang mencoba akan didampingi oleh petugas terlatih yang akan menyiapkan dengan peralatan dan perlengkapan keamanan.
Baca Juga : Apa yang Akan Terjadi Bila Menelan Air Kolam Renang?
Wahana flying fox ini hanya akan difungsikan ketika cuaca cerah saja.
Apabila turun hujan, pengunjung harus sabar menunggu sampai hujannya berhenti.
Hal ini diberlakukan untuk alasan faktor keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengunjung sendiri.
Selain itu, titik-titik hujan yang turun bisa mengenai muka dan terasa menyakitkan ketika meluncur di flying fox.
Baca Juga : Tak Bisa Pancarkan Cahaya, Kenapa Planet Tetap Terlihat di Malam Hari?
Lihat juga video ini, ya!