“Sembilan layang-layang,” gumam Chao bangga, setelah menghitung jumlah layangan milik keluarganya. Itu adalah layangan ayah Chao, layangan Chao, dan layangan ketujuh saudara Chao.
“Layangan kita lebih banyak dibanding keluarga lain di desa ini,” bisik Chao pada ayahnya.
Baca Juga : Agar Tidak Tergores, Hindari Bersihkan Layar Ponsel dengan 5 Benda Ini
Ayah Chao hanya tersenyum. Sementara, Chao menunduk melihat ketujuh adik-adiknya yang masih kecil.
Ia tersenyum pada adiknya satu persatu. Ia tersenyum, bagai nenek moyangnya yang tersenyum melihat mereka dari langit.
Dalam satu hari itu, Chao merasa saudaranya tidak terlalu banyak seperti yang ia pikirkan selama ini.
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Anin
Baca Juga : Ada Orang yang Punya Fobia Mandi, lo! Apa Sebabnya?
Tonton video ini, yuk!