Dongeng Anak: Teman yang Terlalu Besar

By Sarah Nafisah, Rabu, 8 Mei 2019 | 19:30 WIB
Dongeng Anak: Teman yang Terlalu Besar (Dok. Majalah Bobo/Larasputri)

Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?

Dongeng anak hari ini berjudul Teman yang Terlalu Besar.

Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!

-----------------------------

Baca Juga : Dongeng Anak: Dinding Baru Kurcaci Nina

Popoci adalah anak kuda nil yang masih kecil. Di antara kuda nil dewasa, tubuhnya tampak sangat kecil.

Namun, saat berada di antara anak-anak hewan kecil lainnya, tubuh Popoci tampak sangat besar. Kuda nil kecil adalah hewan yang sangat sangat besar, lebih besar dari hewan kecil lainnya.

Suatu hari, Popoci melihat tiga anak macan kecil. Mereka sedang membuat jalan setapak rahasia di antara ilalang tinggi. Jika dilihat dari atas, jalan itu tertutup ilalang tinggi yang melengkung.

Baca Juga : Dongeng Anak: Terlalu Banyak Saudara

Popoci ingin ikut bermain di jalan rahasia. Namun Cacan di anak macan berkata,

“Kamu terlalu besar untuk ikut main bersama kami. Kalau kamu ikut, jalannya jadi terlalu besar dan terbuka. Tidak bisa disebut jalan rahasia lagi, kan?”

Popoci pergi dengan sedih. Ia lalu bertemu tiga ekor jerapah kecil yang sedang bermain petak umpet. Mereka bisa sembunyi di belakang pohon besar karena tubuh mereka kurus. Popoci ingin bermain dengan mereka. Namun para jerapah berkata,

Baca Juga : Meski Cheetah Cepat, Hewan Pelari Maraton Ini Punya Ketahanan Lebih Kuat

“Kamu terlalu besar untuk main bersama kami! Kamu tidak bisa sembunyi di belakang pohon,” kata mereka. “Kamu akan tetap kelihatan dilihat dari sisi manapun.”

Popoci kini melihat monyet-monyet kecil yang lucu berayun gembira di dahan pohon. Saat Popoci berjalan mendekat, mereka tertawa.

“Kamu terlalu terlalu besar untuk ikut bermain di dahan pohon! Bisa patah!” kata mereka. Padahal, Popoci bahkan belum berkata halo pada mereka.

Baca Juga : Berbuka Puasa Diawali dengan Takjil, Apa Arti Kata Takjil, ya?

Popoci sangat sedih. “Tak ada permainan yang bisa aku ikuti,” keluhnya sedih.

Ia berjalan pelan kembali ke kubangannya. Setelah cukup lama melamun, ia lalu keluar dari kubangan dan berjalan sendirian. Tanpa terasa, Popoci sudah tiba di sebuah danau kecil di hutan itu. Danau itu biasanya dipakai para hewan kecil berendam di hari panas.

Ketika ingin masuk ke danau kecil itu, Popoci terkejut.  Ternyata hewan-hewan kecil tadi semua sudah berada di dalam danau kecil. Mereka kepanasan setelah lelah bermain dan ingin berendam.

“Kami tidak bisa berenang,” kata anak monyet kecil.

“Hujan sudah lama tidak turun. Air danau kering dan sangat dangkal,” kata anak macan kecil.

Baca Juga : Kucing Suka Tidur di Atas Tubuh Kita, Cari Tahu Penyebabnya, yuk!

Ketika kuda nil kecil mendengarnya, ia berhenti sedih dan tersenyum. Dia masuk  ke tepi danau yang airnya dangkal. Ketika ia lakukan itu, tubuhnya yang gemuk mengisi banyak ruangan. Sehingga airnya naik lagi, dan naik lagi sampai ke tepi danau. Popoci tersenyum girang.  

“Lihat!” katanya, “Sekarang kalian bisa masuk.”

“Waah iya kita bisa  masuk,” kata hewan lainnya dan mereka masuk.

Tak lama kemudian, mereka bermain bermacam-macam permainan air dengan riang. Mereka naik ke punggung Popoci dan merosot turun ke dalam air. BYUR BYUR!

Baca Juga : Puasa Identik dengan Ngabuburit, Apa Arti Ngabuburit, ya?

 

Mereka juga melompat lompat di punggung Popoci yang kokoh. Popoci tersenyum senang karena punggungnya terasa dipijat-pijat. Mereka juga berlomba berdiri dengan satu kaki di punggung Popoci.

Baca Juga : Jadwal Rilis Film Fase Keempat Marvel Cinematic Universe Sudah Diumumkan, lo!

Hari itu begitu menggembirakan sampai senja rasanya datang terlalu cepat. Mereka semua berterimakasih pada Popoci dan pulang dengan hati senang.

Di waktu berikutnya, ketika Popoci datang untuk ikut bermain, mereka tidak lagi berkata, “Kamu terlalu besar untuk bermain dengan kami.”

Namun  mereka dengan cepat akan mengganti permainan yang cocok agar Popoci bisa ikut bermain. Itu karena Popoci tetap baik pada mereka walau mereka sempat menolak Popoci.

Cerita oleh: Dok Majalah Bobo. Ilustrasi: Larasputri

Baca Juga : 5 Tingkah Laku Kucing Ini Akan Buat Kita Gemas, Lihat, yuk!

Tonton video ini, yuk!