Pohon sisik naga yang memiliki nama Latin Pyrrosia piloselloides ini, termasuk tumbuhan epifit.
Artinya, pohon ini tumbuh dengan menumpang pada tumbuhan lain, tetapi tidak menyerap makanan dari tumbuhan yang ditumpanginya tersebut.
Pohon sisik naga bisa mengolah makanan sendiri dengan sistem fotosintesis.
Baca Juga : Apa Burung Pelatuk Tidak Merasa Sakit Saat Mematukkan Paruhnya ke Pohon?
Daunnya Seperti Uang Logam
Pohon sisik naga memiliki beberapa nama. Di antaranya adalah pohon duduitan. Duduitan berasal dari bahasa Sunda yang artinya uang-uangan.
Sebutan yang lain adalah picisan. Picis adalah uang logam yang beredar pada zaman awal Indonesia merdeka sampai tahun 1960-an. Satu picis bernilai 10 sen atau satu per sepuluh rupiah.
Nama duduitan dan picisan ini mengacu pada bentuk daun pohon sisik naga yang bulat pipih seperti uang logam.
Baca Juga : Apa Pohon Juga Bisa Berdarah ketika Terluka? Ini Penjelasannya