“Daripada keluyuran tanpa tujuan, lebih baik kamu menjadi pengantar koran,” saran temannya. Buntalan Kempis mau. Bukankah semua pekerjaan mulia itu halal? Pekerjaannya lekas selesai, sebab ia terbiasa berjalan cepat. Pelanggan koran senang sebab pagipagi sudah mendapat koran. Buntalan Kempis pun ikut senang. Apalagi karena ia mendapat upah.Pada perayaan ulangtahun raja, rakyat mengadakan pelbagai perlombaan. Buntalan Kempis menjadi juara olahraga berjalan kaki 1000 m dan 10 km. Karena raja masih sakit, Putra Mahkota yang berumur 10 tahun menggantikan ayahnya menyerahkan piala.
Baca Juga : Mengapa Tulang Terasa Ngilu Ketika Berada di Tempat Dingin?
Ketika giliran Buntalan Kempis menerima piala, Putra Mahkota hampir saja tidak mengenalinya. “Lo, Paman kan dulu pencicip makanan Ayahanda?” tanyanya. “Wah, ramping ya sekarang? Sehat, lagi! Paman berobat kemana?”“Saya tidak berobat kemanamana, Pangeran,” jawab Buntalan Kempis.”Saya ramping karena cuma bisa makan secukupnya dan banyak berjalan.”
Baca Juga : Kenapa Tidak Disarankan Memotong Alpukat Pakai Pisau Logam? #AkuBacaAkuTahu