Keren, Singapura Bisa Musnahkan Sampah Plastik dalam Waktu 1 Hari! Bagaimana Caranya?

By Avisena Ashari, Selasa, 21 Mei 2019 | 16:04 WIB
Ilustrasi sampah plastik (Pexels)

Bobo.id - Apa teman-teman tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah tas plastik atau kemasan plastik terurai secara alami?

Menurut NOAA, tas plastik membutuhkan waktu 10 - 20 tahun untuk terurai.Bahkan, sebuah botol plastik membutuhkan waktu 450 tahun untuk terurai, lo.

Karenanya, selain mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai, sebaiknya kita juga mengolah limbah sampah plastik, teman-teman.

Tahukah kamu? Negara Singapura punya sistem yang bisa mengolah, bahkan memusnahkan limbah plastik dalam waktu beberapa jam saja, lo.

Ini membuat usia sampah plastik tidak bertahan lebih dari satu hari. Keren, ya?

Kira-kira bagaimana caranya, ya?

Cara Singapura Mengumpulkan, Mengolah, dan Memusnahkan Sampah

Seorang travel vlogger dengan kanal bernama Nas Daily membagikan sebuah video tentang pengolahan sampah di Singapura, teman-teman.

Nas membagikan video berjudul The Exciting Journey of Trash tersebut sekitar dua minggu yang lalu di media sosialnya.

Dalam video tersebut, Nas membagikan cerita bagaimana negara Singapura berhasil mengelola sampah dalam waktu singkat secara efektif, teman-teman.

Baca Juga: Australia Kurangi Pemakaian Plastik dalam 3 Bulan, Bagaimana Caranya?

Menurut Nas, banyak sampah kemasan menumpuk di tempat pembuangan sampah dan menunggu terurai, namun berbeda dengan Singapura.

Negara Singapura memiliki wilayah yang tidak terlalu besar, teman-teman. Sehingga tidak ada ruang untuk sampah di daratan.

Pemerintah Singapura memikirkan cara untuk memusnahkan sampah supaya tidak menumpuk, teman-teman.

Inilah cara Singapura memusnahkan sampah dalam waktu singkat, seperti yang diceritakan oleh Nas dalam videonya!

Baca Juga: Gawat, Penyelam Temukan Sampah Plastik di Palung Terdalam di Dunia

Mengumpulkan dan Membakar Seluruh Sampah

Pertama-tama, seluruh sampah yang ada di Singapura dikumpulkan menjadi satu.

Kemudian, truk pengumpul sampah akan membawanya ke sebuah gedung khusus pengelolaan sampah.

Gedung tersebut merupakan pabrik pusat untuk proses insinerasi. Insinerasi adalah proses pembakaran bahan secara tuntas hingga yang tersisa hanya abu saja.

Dalam pusat insinerasi tersebut, ada tempat pembakaran sampah yang suhunya mencapai 1.000 derajat Celcius, teman-teman.

Api di tempat pembakaran ini terus melakukan pembakaran sepanjang hari. Yap, api pembakaran sampah ini tidak pernah padam.

Menghasilkan Energi dari Pembakaran

Pembakaran sampah di pusat insinerasi ini menghasilkan panas dan energi yang menjadi sumber tenaga listrik untuk rumah-rumah penduduk di Singapura, teman-teman. Hebat, ya!

Hebatnya lagi, proses pembakaran yang berlangsung terus-menerus itu tidak memperburuk polusi udara, teman-teman!

Biasanya, jika kita membakar sampah plastik, asap hasil pembakarannya mengandung racun yang mengotori udara dan bisa membahayakan pernapasan.

Namun, para ahli di Singapura berhasil membuat cara penyaringan asap hasil pembakaran sampah di pusat insinerasi.

Baca Juga: Ditemukan Sampah Plastik dan Balon di Perut Bayi Lumba-Lumba yang Terdampar

Bahkan, udara hasil penyaringan yang keluar dari cerobong asap di sana lebih bersih dibandingkan udara di sekitarnya, lo!

Menurut pihak negara Singapura, udara yang keluar dari cerobong asap pusat insinerasi ini berukuran lebih kecil dari satu mikron. Ini adalah ukuran udara yang sangat bersih, teman-teman.

Saat ini, pusat insinerasi di Singapura sudah berhasil memusnahkan 90 persen sampah lewat proses pembakaran selama beberapa jam saja.

Lalu, ke mana 10 persen sisanya, Bo? Jumlah sisa pembakaran ini berubah menjadi abu, teman-teman.

Tidak sampai di situ, ahli di Singapura memikirkan bagaimana menyingkirkan abu sisa pembakaran tersebut, lo.

Pembuangan Sisa Pembakaran ke Pulau Buatan

Abu yang berasal dari sisa pembakaran di pusat insinerasi ini juga mengandung racun seperti kalau kita membakar sampah plastik.

Karenanya, pemerintah Singapura juga mengumpulkannya dan mengirimkan abu ini ke sebuah pulau buatan.

Di sana, abu ini dibuang ke dalam perairan khusus. Perairan tempat pembuangan abu ini sama sekali tidak terhubung dengan air laut, teman-teman.

Kemudian, abu ini akan mengendap di dasar perairan tersebut.

Wah, keren sekali ya, proses pengolahan dan memusnahkan sampah di Singapura. Kira-kira Indonesia bisa mencontohnya tidak, ya?

Baca Juga: Mengapa Plastik Membutuhkan Waktu yang Lama untuk Bisa Terurai?

Source: Akun Facebook Nas Daily

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!