Penelitian ini melibatkan 3.000 pemilik kucing yang diberikan beberapa pertanyaan yang dikenal sebagai Dig Five Inventory (BFI).
BFI digunakan untuk menilai sifat kepribadian, kesesuaian, ketelitian hari, ekstroversi, neuritisme, dan keterbukaan manusia.
Nah, pemilik yang skor neurotisme-nya tinggi, dihubungkan dengan kucing yang agresif, mudah takut, atau galak.
Neurotisme sendiri memiliki ciri kepribagian yang ditandai dengan kegelisahan, kecemasan, hingga rasa tidak aman.
Baca Juga: Waktu Keluar Rumah Kucing Peliharaan di Australia Barat Akan Diatur Pemerintah, Kenapa, ya?
Sebaliknya, pemilik dengan skor ekstrover lebih tinggi cenderung memiliki kucing yang santai.
Jadi, kalau kita sejak awal merawat dan memelihara kucing dengan lembut serta penuh kasih sayang, kemungkinan besar kucing tidak jadi pemarah atau galak.
Meski penelitian sudah menghasilkan kesimpulan, para peneliti masih akan melanjutkan penelitan lagi.
Menurut para peneliti, ini bukan satu-satunya penyebab kucing jadi galak atau pemarah.