Bisa Jadi Penunjuk Arah, Bagaimana Cara Kerja Google Maps, ya?

By Avisena Ashari, Kamis, 30 Mei 2019 | 12:10 WIB
Ilustrasi menggunakan Google Maps (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Saat sedang di perjalanan, kadang-kadang orang tua kita membutuhkan bantuan penunjuk arah atau Global Positioning System (GPS)

GPS bukan hanya bisa menunjukkan arah tempat tujuan perjalanan, namun juga bisa menunjukkan titik jalan tertentu yang mengalami kemacetan, sehingga kita bisa menghindarinya.

Nah, kebanyakan memanfaatkan aplikasi GPS di ponsel pintar untuk menunjukkan jalan, teman-teman.

Ada banyak sekali aplikasi GPS yang bisa kita unduh, namun salah satu aplikasi yang paling populer adalah Google Maps.

Kira-kira bagaimana cara kerja Google Maps, ya?

Google Maps, Aplikasi Penunjuk Arah di Perjalanan

Kalau teman-teman sering mendengarkan radio saat di perjalanan, mungkin kamu menyadari kalau ada siaran tentang laporan lalu lintas setiap beberapa waktu sekali.

Ini berguna agar pendengar radio bisa mengetahui keadaan terkini lalu lintas di suatu wilayah tertentu.

Google Maps tidak hanya menunjukkan arah seperti GPS, namun juga memberikan rekomendasi rute tercepat untuk mencapai tujuan perjalanan kita.

Para teknisi dan desainer di Google menggunakan algoritme yang pintar untuk menyediakan pembaruan terkini tentang kondisi lalu lintas di jalan yang kita lalui, lo. Bahkan sistem ini bisa membuat prediksi kondisi lalu lintas.

Algoritme adalah prosedur sistematis untuk memecahkan masalah tertentu, teman-teman.

Sekarang cari tahu cara kerjanya, yuk!

Baca Juga: Berbeda dari Sebelumnya, Ini Aplikasi Terbaru McDonald's Indonesia

Bagaimana Cara Kerja Google Maps?

Awal Kemunculan Google Maps

Awalnya, Google Maps ini bekerja dengan cara mengolah data dari sensor dan kamera lalu lintas milik pemerintah dan beberapa perusahaan swasata di Amerika Serikat, teman-teman.

Sensor lalu lintas itu menggunakan radar laser atau teknologi infrared aktif yang bisa mendeteksi seberapa cepat kendaraan di lalu lintas bergerak.

Caranya dengan mengamati jarak dan kecepatan umum kendaraan yang melintas.

Nah, Google mengolah informasi tersebut dan "meletakkannya" pada peta di Google Maps, yang kemudian dimanfaatkan oleh penggunanya.

Cara Kerja Google Maps Modern

Sekarang, cara di atas sudah tidak digunakan lagi, teman-teman.

Saat ini, Google memiliki teknik bernama crowdsourcing.

Crowdsourcing adalah model untuk mengumpulkan informasi apa saja, teman-teman.

Seperti misalnya kondisi lalu lintas, ulasan tempat atau produk tertentu, dan yang lainnya.

Crowdsourcing ini merupakan model di mana sebuah organisasi mendapatkan layanan atau benda dari sejumlah orang tertentu, biasanya melalui internet.

Google Maps sudah menggunakan metode ini sejak tahun 2009. Metode ini membantu meningkatkan tingkat ketepatan pembaruan informasi dan prediksi kondisi lalu lintas.

Baca Juga: Asyik, Sekarang Aplikasi Line Ada Fitur Stories seperti Instagram!

Nah, saat menggunakan aplikasi Google Maps, GPS di ponsel kita harus ada dalam keadaan menyala.

Lokasi ponsel kita yang sudah terdeteksi ini akan mengirimkan data ke Google Maps. Sehingga Google bisa melihat seberapa cepat gerakan perangkat ponsel dan kendaraan melaju.

Tapi tenang saja, data dari semua ponsel yang dikirimkan ke Google Maps terkirim dalam mode tanpa nama, teman-teman.

Nah, karena banyak orang menggunakan aplikasi ini, maka Google bisa mengolah data yang banyak tersebut dan mengembalikannya ke ponsel kita. Inilah informasi yang kita terima dari aplikasi Google Maps, teman-teman.

Jika kita tidak ingin mengirimkan lokasi ponsel kita, kita tetap bisa melihat peta dan jarak di Google Maps, kok. Hanya saja kita tidak bisa melihat pembaruan terkini untuk kondisi lalu lintas, teman-teman.

Selain Google Maps, Gmail juga jadi salah satu layanan Google yang banyak digunakan, lo. Cari tahu beberapa serba-serbi Gmail yang jarang diketahui, yuk! Temukan di artikel berikut ini, ya!

Baca Juga: Google Mail Berulang Tahun, Ini Trik Gmail yang Jarang Diketahui

Yuk, lihat video ini juga!