Gula Pasir dan Gula Merah, Mana yang Lebih Sehat? #AkuBacaAkuTahu

By Cirana Merisa, Jumat, 7 Juni 2019 | 14:30 WIB
Gula pasir (Pixabay)

Bobo.id - Anak-anak seusia kita biasanya lebih menyukai minuman dan makanan ringan yang rasanya manis.

Makanan dan minuman bisa mendapatkan rasa manis dari pemanis makanan, salah satunya adalah gula.

Yap, sebagian besar makanan dan minuman yang kita konsumsi biasanya mengandung gula, baik itu gula alami maupun gula buatan.

Baca Juga: Lindungi Foto Profil, Ini 4 Fitur Baru WhatsApp yang Sedang Disiapkan

Saat membuat teh manis, kita akan menambahkan gula. Begitu juga saat kita membantu orang tua membuat puding cokelat.

Kita biasanya menemukan beberapa jenis gula di pasaran, di antaranya gula pasir dan gula merah.

Selain dari warnanya, apa perbedaan dari gula pasir dan gula merah, ya? Lalu, mana yang lebih sehat di antara keduanya?

Baca Juga: Mengapa Kerokan dengan Bawang Merah Dipercaya Bisa Atasi Masuk Angin?

Gula Pasir dan Gula Merah

Gula pasir adalah jenis gula yang paling sering kita temui dan biasanya ada di dapur rumah masing-masing.

Sesuai dengan namanya, gula pasir berbentuk batu kecil-kecil seperti pasir berwarna putih bening.

Sedangkan gula merah atau bisa juga disebut gula aren merupakan gula yang juga sering kita temui.

Baca Juga: Wisata sambil Belajar? Yuk, Datangi Museum-Museum di Kota Tua Jakarta!

Gula merah (Pixabay)

Berbeda dengan gula pasir, gula merah biasanya digunakan sebagai bahan makanan dan bahan untuk membuat kue.

Gula Pasir di Dalam Tubuh

Saat kita mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula pasir, tubuh kita akan mencernanya.

Baca Juga: Sudah Jalani Setengah Hidupnya, Apa yang Terjadi Jika Matahari Mati?

Gula pasir yang masuk ke dalam tubuh akan berubah menjadi gula darah dalam waktu tiga menit.

Setelah itu, pankreas akan bertugas untuk mengubah gula darah ini menjadi energi yang bisa disimpan di dalam otot.

Namun, pankreas membutuhkan waktu sekitar 140 menit untuk mengubahnya karena gula pasir dibuat dengan cara dipanaskan hingga 400 derajat Celcius.

Baca Juga: Gigi Sakit karena Berlubang? Atasi dengan 3 Bahan Alami Ini, yuk!

Gula pasir (Pixabay)

Semakin tinggi proses pemanasan suatu makanan, semakin sulit juga untuk dicerna di dalam tubuh.

Padahal, pankreas hanya bisa mencerna lima gram atau setengah sendok makan gula pasir dalam sehari.

Kalau kita mengonsumsi gula pasir lebih dari lima gram, gula pasir yang sudah menjadi gula darah itu akan tertimbun dan membuat kita terkena diabetes.

Baca Juga: Wah, Makan 3 Kue Nastar Ternyata Setara dengan Makan Sepiring Nasi!

Gula Merah di Dalam Tubuh

Gula merah biasanya dibuat dari bunga pohon kelapa atau aren sehingga disebut juga sebagai gula aren.

Sama seperti gula pasir, gula merah pun akan dicerna di dalam tubuh, terutama di pankreas.

Gula merah akan diubah menjadi gula darah yang selanjutnya diubah menjadi energi.

Baca Juga: Wah, Ternyata Silaturami saat Lebaran Banyak Manfaatnya, lo! Apa Saja?

Dalam sehari, pankreas bisa mengubah 90 gram atau setara dengan sembilan sendok makan gula merah menjadi gula darah.

Yap, jumlah ini lebih banyak daripada jumlah gula pasir yang bisa dicerna oleh pankreas menjadi gula darah.

Karena itulah, gula merah dianggap lebih menyehatkan daripada gula pasir, teman-teman. Namun begitu, kita tetap harus membatasi jumlah gula yang kita konsumsi, ya.

Baca Juga: Kucing Terus Keluarkan Air Mata, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

#GridNetworkJuara

Lihat video ini juga, yuk!