Bobo.id - Semut charlie atau yang disebut juga tomcat sedang ramai dibicarakan di media sosial.
Hewan ini disebut-sebut berbahaya karena bisa mengeluarkan racun yang membuat kulit kita terasa terbakar.
Kita disarankan untuk menghindari hewan ini jika tidak sengaja menemukannya di sekitar kita.
Baca Juga: Begini Jadinya Jika Erupsi Gunung Berapi Dilihat dari Ruang Angkasa
Jika sudah hinggap di kulit kita, jangan ditepuk seperti kita menepuk nyamuk. Kalau ditepuk, semut charlie atau tomcat bisa mengeluarkan racun.
Wah, sebenarnya semut charlie atau tomcat ini hewan yang seperti apa, ya? Kita cari tahu fakta-faktanya, yuk!
Baca Juga: Besok, 28 Juni 2019, Pameran Buku Big Bad Wolf Bandung 2019 Akan Dibuka #AkuBacaAkuTahu
1. Punya Banyak Nama
Semut charlie atau tomcat memiliki banyak nama, tergantung penyebutan di setiap daerah.
Di Indonesia, serangga yang satu ini sebenarnya lebih dikenal dengan nama tomcat.
Sedangkan penyebutan semut charlie sendiri digunakan oleh orang-orang di beberapa wilayah Indonesia dan di Malaysia.
Baca Juga: Fenomena Embun Es di Beberapa Wilayah Jawa, Apakah Sama dengan Salju?
Sedangkan di Eropa, tomcat biasanya disebut dengan nama kumbang rove atau rove beetle.
Ada juga yang menyebutnya sebagai semut kayap atau semut semai.
2. Bentuk dan Ukuran Tubuh
Meski disebut sebagai "semut", nyatanya semut charlie atau tomcat bukanlah semut.
Baca Juga: imoo Gunakan Teknologi Waterproof, Apa Bedanya dengan Water Resistant?
Serangga ini masuk ke dalam keluarga kumbang. Namun, karena bentuk tubuhnya seperti semut, banyak orang yang mengira hewan ini adalah semut.
Hewan dengan nama ilmiah Paederus fuscipes ini memiliki panjang tubuh sekitar tujuh sampai delapan milimeter.
Seperti kumbang lainnya, serangga ini memiliki tiga bagian tubuh. Ada kepala, dada, dan perut dengan tiga pasang kaki.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Pantai Terbaik di Asia, Ini 5 Fakta Pantai Kelingking
Serangga ini memiliki warna cerah, terutama kuning dan oranye pada rongga dadanya.
Selain itu, tomcat juga memiliki sayap separuh dan antena berbentuk benang yang memanjang.
3. Habitat Hidup
Menurut para ahli, tomcat biasanya hidup di tempat yang lembap dan tanaman bersemak.
Baca Juga: Sering Membuat Pesawat Berguncang, Cari Tahu 4 Fakta Turbulensi, yuk!
Misalnya saja di sawah yang menjadi tempat bertumbuhnya tanaman padi dan jagung.
O iya, serangga ini sebenarnya bisa membantu para petani untuk mengamankan sawahnya, lo.
Itu karena tomcat akan memakan hama wereng. Sedangkan hama wereng sendiri bisa merugikan para petani.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, 5 Benda Ini Harus Dibawa saat Berlibur di Alam
4. Racun dalam Darahnya
Darah tomcat mengandung racun yang disebut pederin. Racun ini bisa berbahaya jika mengenai kulit kita.
Maka itu, kita disarankan untuk tidak membunuhnya dengan ditepuk atau dipukul.
Itu karena kulit kita pasti akan langsung mengalami kontak fisik dengan darah tomcat yang mengandung racun.
Baca Juga: Bagaimana Caranya Ombak Bisa Terbentuk di Lautan? #AkuBacaAkuTahu
Saat kita terkena racun itu, kulit kita akan mengalami luka dan kita akan merasakan sensasi seperti terbakar.
Luka itu menjadi ruam dan akan terus terasa perih selama empat hari setelah terkontaminasi.
Baca Juga: Meski Sudah Musim Kemarau, Mengapa Masih Ada Wilayah yang Alami Hujan?
5. Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Racunnya?
Jika tanpa sengaja terkena darah tomcat yang mengandung racun, teman-teman harus segera mencuci area tubuh itu dengan air yang mengalir dan sabun.
Mencuci bagian tubuh bertujuan untuk menghilangkan racun sebelum sempat diserap oleh kulit kita, teman-teman.
Untuk menghindari tomcat, teman-teman disarankan untuk menggunakan pakaian tertutup dan menjaga kebersihan di sekitar kita.
Baca Juga: Keseruan Para Finalis TDCAC 2019, Kunjungan ke Pabrik Toyota Hingga Meraih Penghargaan
Lihat video ini juga, yuk!