Wuwwuww demikian nama sang Adik. Ia rajin sekali. Setiap hari ia terbang dari satu bunga ke bunga lain mengambil madu. Sebagian dari madu itu ia makan, dan sisanya disimpan.
"Aduuuh, rajinnya kau, Wuw!" puji bunga mawar pada suatu hari.
Mendengar pujian itu Wuwwuww tersenyum, lalu katanya "Ah, kau ini bisa saja. Kalau tidak sejak sekarang mengumpulkan makanan, kapan lagi? Bukankah musim penghujan segera tiba?"
Baca Juga: Ini Dia 5 Warna Bulu Kucing yang Jarang Ada, Apakah Kucingmu Termasuk?
"Kau saja, yang terlampau rajin," tiba-tiba Mumbumbum menyeletuk. "Musim hujan kan masih lama. Dan sekarang adalah waktu bersenang-senang."
"Tralalaaa... trilililllrr. Hatiku gembira menyambut sang Mentari," terdengar nyanyian Mumbumbum yang sedang bermain.
Wuwwuww tidak mempedulikannya. Ia terus saja bekerja.
Beberapa bulan kemudian musim hujan pun tiba. Setiap hari hujan tak henti-hentinya. Di mana-mana banjir. Sehingga serangga-serangga tak bisa keluar mencari makan.
Baca Juga: Bepergian Naik Pesawat? Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Naik Pesawat, ya!