Ada Serangga yang Hanya Tinggal di Aliran Lava, lo! Serangga Apa, ya?

By Avisena Ashari, Senin, 15 Juli 2019 | 12:28 WIB
Jangkrik lava yang muncul setelah erupsi di gunung berapi Kilauea (LAN CRESSLER/FLICKR via ScienceMag.org)

Adaptasi Hewan dengan Lingkungannya

Lava merupakan tempat ekstrem yang dijadikan habitat oleh makhluk hidup, teman-teman.

Bayangkan saja, suhu di permukaan lava bisa mencapai  60 derajat Celcius saat siang hari. Sementara  di malam hari suhunya sekitar 50 derajat Celcius.

Lingkungan sekitar lava juga sangat kering karena hanya ada sedikit air hujan di gunung berapi, dan lava panas yang ada di permukaan membuat air menguap.

Belum lagi, di bagian lubang angin gunung berapi ada uap panas dan gas sulfur yang keluar.

Jangkrik Lava yang Misterius

Ilmuwan menganggap bagian puncak gunung berapi sebagai habitat yang sulit ditinggali.

Apalagi, jangkrik lava atau ūhini nēnē pele itu tidak bersayap dan hanya makan makanan khusus.

Jangkrik lava ini hanya tumbuh sampai sebesar satu sentimeter dan hamper tidak terlihat di antara lava.

Nah, si jangkrik lava ini adalah bagian dari ekosistem Aeolian yang artinya sumber makanan mereka satu-satunya harus dibawa dari luar area tempat tinggalnya.

Baca Juga: Ditemukan Danau Lava yang Langka di Sebuah Pulau, Apa Itu Danau Lava?