Dilakukan 50 Tahun Lalu, Pendaratan di Bulan Ternyata Banyak Manfaatnya

By Tyas Wening, Kamis, 18 Juli 2019 | 12:29 WIB
Foto pendaratan manusia pertama kali manusia di Bulan (Neil Amstrong/NASA)

Bobo.id - Berbagai misi perjalanan ke ruang angkasa sudah dilakukan oleh badan antariksa dari banyak negara, seperti Amerika Serikat, Rusia, hingga Tiongkok.

Namun misi perjalanan ke ruang angkasa yang paling diingat adalah perjalanan ke bulan. Yaitu saat Neil Amstrong bersama dengan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang mendarat dan menginjakkan kaki di Bulan.

Misi pendaratan manusia pertama di Bulan ini ternyata sudah terjadi setengah abad lalu, tepatnya 16 Juli 1969, lo, teman-teman. Wah, sudah lama, ya.

Neil Amstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins berangkat ke Bulan dalam misi bernama Apollo 11 dan menjadi peristiwa bersejarah bagi umat manusia dan ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Wah, Astronom Menemukan Bintang Terkecil di Alam Semesta, Seperti Apa?

Selain menjadi peristiwa bersejarah, misi pendaratan pertama di Bulan 50 tahun lalu ini juga memberikan banyak manfaat bagi manusia hingga saat ini, lo.

Apa saja, ya, manfaat yang didapat dari misi pendaratan di Bulan 50 tahun lalu?

1. Pengembangan Alat Elektronik Tanpa Kabel

Apakah di rumah teman-teman ada pengeras suara yang bisa dinyalakan tanpa perlu menggunakan kabel? Atau pembersih debu tanpa kabel?

Untuk bisa menggunakan berbagai alat elektronik tanpa kabel ini, maka kita harus mengisi daya atau baterainya lebih dulu.

Peralatan elektronik tanpa kabel sebenarnya sudah ada sebellum misi Apollo 11 dilaksanakan, teman-teman, dengan diluncurkannya bor tanpa kabel pada 1961 oleh perusahaan bernama Black & Decker.

Baca Juga: Sudah Jalani Setengah Hidupnya, Apa yang Terjadi Jika Matahari Mati?

Namun alat elekronik tanpa kabel semakin dikembangkan setelah misi pendaratan di Bulan oleh NASA, menggunakan bor khusus dari perusahaan yang sama untuk mendapatkan sampel inti dari satelit.

Nah, perusahaan Black & Decker kemudian melakukan penelitian dan pengembangan mesin serta baterai pada alat elektronik tanpa kabel hingga memunculkan penghisap debu tanpa kabel tahun 1979.

Baca Juga: NASA Akan Kirim Makhluk Hidup ke Orbit Matahari pada 2020, Apa Tujuannya?

2. Teknologi Pemurnian Air

Air adalah salah satu komponen penting yang diperlukan manusia, nih, teman-teman.

Berbeda dengan di Bumi, di Bulan tempat misi Apollo 11 dilaksanakan, tidak ada sumber air bagi para astronaut.

Inilah sebabnya pesawat Apollo harus punya alat penjernih atau pemurni air yang digunakan untuk menjernihkan air yang digunakan selama misi berlangsung.

Baca Juga: Cari Tahu Ciri Benda Antariksa yang Memancarkan Cahaya, yuk!

Teknologi pemurni air yang digunakan oleh Apollo 11 ternyata masih digunakan hingga saat ini untuk membunuh bakteri, virus, dan ganggang yang ada di sumber air.

Selain itu, teknologi pemurni air ini masih banyak digunakan untuk kolam renang dan air mancur untuk menghasilkan air yang bebas klorin atau zat pemutih dan pembunuh kuman dalam air.

3. Bahan Tahan Api

Sebelum misi Apollo 11 berhasil diluncurkan, ternyata ada peristiwa kebakaran yang membuat pesawat Apollo 1 hancur saat pelatihan tahun 1967.

Peristiwa kebakaran ini merusak program ruang angkasa yang sudah dibuar oleh NASA, teman-teman.

Dari peristiwa kebakaran ini, membuat NASA juga mengembangkan bahan tahan api baru yang banyak dipakai di Bumi hingga saat ini.

Selain bahan tahan api, sistem pendinginan yang digunakan oleh astronaut saat peluncuran pesawat juga membantu banyak orang, lo. Termasuk pasien sklerosis atau penyakit auto imun yang menyerang sistem saraf pusat.

Baca Juga: Bukan Merupakan Satuan Waktu, Apa Maksudnya Tahun Cahaya, ya?

4. Sepatu yang Tahan Lama

Teman-teman tentu ingin sepatu kesukaan bisa digunakan untuk waktu yang lama dan tidak cepat rusak.

Sepatu kita menjadi lebih tahan lama ternyata dikembangkan dari seragam yang digunakan para astronaut dalam misi Apollo 11, lo.

Tahukah teman-teman? Astronaut yang menjalankan misi ke ruang angkasa saat ini masih mengenakan seragam berdasarkan model yang dirancang untuk melindungi astronaut Apollo saat ke Bulan, lo.

Hal ini membuktikan kalau teknologi yang digunakan untuk membuat seragam astronaut, termasuk sepatunya bisa bertahan lama.

Baca Juga: Dari Mana Asal Mula Nama Milky Way dan Bimasakti untuk Galaksi Kita?

Nah, teknologi ini menjadi inspirasi pembuatan sepatu yang lebih fleksibel atau lentur, stabil, dan bisa meredam guncangan.

Sampai saat ini, teknologi itu digunakan pada sepatu yang diproduksi dan digunakan saat ini.

Wah, ternyata misi ke Bulan 50 tahun lalu tidak hanya berguna bagi pengetahuan mengenai ruang angkasa, tapi juga bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari, ya.

#GridNetworkJuara

Tonton video ini juga, yuk!