Bobo.id – Teman-teman, Indonesia memang tidak hanya kaya akan sumber daya alamnya saja, tapi juga budayanya.
Setiap daerah di Indonesia pasti terdiri dari beberapa desa. Nah, ada lima desa yang memiliki keunikan dibanding desa lainnya.
Baca Juga: Wow! Lukisan Nenek Ini Membuat Banyak Orang Datang ke Desanya
Lima desa ini masih dan terus mempertahankan budaya yang sudah dianut turun-temurun sejak nenek moyang.
Apakah salah satunya dekat dengan tempat tinggal teman-teman? Desa apa sajakah itu?
Baca Juga: Uniknya Rumah di Desa Tiebele, Dilukis dan Hampir Tak Punya Jendela
1. Desa Wae Rebo, NTT
Desa ini terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, perlu perjuangan untuk mencapai Desa Wae Rebo ini.
Banyak yang bilang, desa ini seperti negeri di atas awan. Keindahan yang akan teman-teman saksikan bila sudah mencapai desa ini tidak akan bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Desa Wae Rebo berada di barat daya kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Namun, yang unik dari desa ini adalah keberadaan tujuh rumah berbentuk kerucut yang bisa ditinggali enam sampai delapan keluarga.
Rumah adat ini sudah bertahan selama 19 generasi, lo, teman-teman.
Baca Juga: Wah, Desa di Rusia Mengalami Serangan Lalat! Apa Penyebabnya, ya?
2. Desa Panglipuran, Bali

Desa ini terletak di kaki Gunung Batur, berjarak sekitar 45 kilometer dari Denpasar, Bali.
Desa ini mendapat predikat sebagai desa terbersih se-Pulau Dewata, lo, teman-teman.
Udaranya sangat sejuk, karena kendaraan motor dilarang masuk. Rumah adat yang ada di desa ini juga semua masih asli dan kental dengan budaya Bali.
Rumah-rumah yang ada di desa ini dibangun dengan sangat teratur, teman-teman.
Ini karena menyesuaikan dengan konsep tata ruang dalam ajaran Agama Hindu, yaitu Tri Mandala.
Baca Juga: Di Desa Ini Rumah-Rumah Tidak Memiliki Pintu dan Tidak Dikunci, Apakah Aman?
3. Desa Baduy, Banten
Suku Baduy adalah suku asli dari Provinsi Banten, tepatnya Kabupaten Lebak. Tradisi dan budaya menjadi salah satu hal yang sangat dijaga, teman-teman.
Desa ini terdiri dari dua golongan, yakni suku Baduy dalam dan Baduy luar.
Suku Baduy dalam masih memegang teguh aturan adat dengan baik. Sedangkan suku Baduy luar sudah tercampur dengan budaya luar selain Baduy.
Rumah-rumah di desa ini tertata rapi, terbuat dari bambu, dan hutannya sangat terjaga.
Masyarakat suku Baduy amat menekankan pada keselarasan kehidupan dengan alam. Tidak boleh ada yang merusak alam.
Baca Juga: Geamana, Desa Cantik yang Tenggelam di Danau Besar dan Beracun
4. Desa Trunyan, Bali
Desa ini berada di Kecamatan Kintamani, Bali. Yang terkenal dari desa ini adalah proses pemakaman yang berbeda dari daerah di Bali lainnya.
Desa ini tidak menganut tradisi ngaben atau upacara kremasi atau pembakaran jenazah di Bali.
Jenazah tidak dibakar, tapi dibiarkan membusuk di atas tanah. Jenazah akan diletakkan di tempat pemakaman Seme Wayah.
Untuk menuju ke tempat pemakaman ini hanya dapat ditempuh dengan menyeberangi Danau Batur.
Menariknya lagi, walau dibiarkan terbuka, tapi tidak ada bau menyengat yang ditimbulkan dari tubuh jenazah.
Ini karena terdapat sebuah pohon besar dan tinggi yaitu taru menyan. Pohon inilah yang akan menetralisir bau tidak sedap yang muncul.
Baca Juga: Desa ini Aman dan Tidak Pernah Ada Pencuri, Inilah Desa Eibenthal
5. Desa Kete Kesu, Tana Toraja
Jika teman-teman berunjung ke Tana Toraja, tidak lengkap jika tidak berkunjung ke Desa Kete Kesu.
Di desa ini terdapat rumah adat dan makam kuno yang sudah berusia ratusan tahun.
Desa Kete Kesu ini berada di Kampung Bonoran, Kelurahan Tikunna Malenong, Kecamatan Sanggalangi, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Yang menarik dari desa ini adalah rumah adat Tongkonan yang sudah berusia lebih dari 300 tahun.
Baca Juga: Desa Ini Dipenuhi Lukisan Bunga di Dinding, Ternyata Ini Alasannya
Rumah adat ini dibangun berjejer dengan rapi dan menghadap ke lumbung padi yang ada di sisi timur.
Selain itu, di desa ini jenazah dikubur di tebing batu. Ada tiga cara dalam proses penyimpanan jenazah di bukit batu yang menyerupai perahu.
Pertama, dengan menempatkan jenazah di dalam peti mati yang kemudian disimpan dalam gua. Kedua, dengan menempatkan jenazah di dalam rumah kecil dari batu yang diukir.
Ketiga, dilakukan dengan cara menggantung peti jenazah.
Baca Juga: Wah, Desa Ini Pernah Menjadi Tempat Tinggal Para Penyihir Baik