Kenapa Air Laut Rasanya Asin dan Tidak Bisa Diminum? #AkuBacaAkuTahu

By Sarah Nafisah, Rabu, 31 Juli 2019 | 18:00 WIB
Air laut terasa asin dan tidak bisa diminum (pixabay/Couleur)

Air laut yang berada di garis khatulistiwa cenderung lebih asin, sedangkan perairan di bagian utara cenderung lebih segar, karena mengandung garam yang lebih sedikit.

Dasar laut mengandung sejumlah besar mineral yang terkikis dan tercampur oleh gerakan alami lautan.

Saat pergerakan air dan ombak mengikis dasar lautan, mineral-mineral dilarutkan ke dalam air dan jumlah garam bertambah.

Inilah penjelasan mengapa air laut selalu terasa asin walaupun garamnya sudah ditambang dan diolah oleh manusia.

Baca Juga: Wah, Etiopia Pecahkan Rekor Menanam 350 Juta Pohon! Apa Tujuannya?

Lautan juga mendapatkan sedikit rasa asin dari air yang berasal dari sungai dan danau.

Teman-teman mungkin akan belum banyak yang mengetahui kalau sungai dan danau sebenarnya mengandung garam. 

Kandungan garam terlarut dalam air sungai dan danau, hanya saja kandungannya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan air laut. Karena itu kita tidak merasa air keduanya asin.

Garam tidak dapat menumpuk dan terlarut di sebagian besar danau, karena airnya selalu mengalir dari sungai, ke danau, kemudian ke laut.

Baca Juga: Fosil yang Ditemukan Sering Tidak Lengkap, Bagaimana Ahli Mengetahui Wajah Dinosaurus? #AkuBacaAkuTahu