Musim Kemarau, Tapi Kok Dingin? Cari Tahu di Majalah Bobo Edisi 17!

By Marisa Febrilian, Kamis, 1 Agustus 2019 | 12:55 WIB
Majalah Bobo Edisi 17 (Terbit 1 Agustus 2019) ()

Bobo.id –  Halo teman-temaan, Majalah Bobo edisi 17 terbit Hari Kamis 1 Agustus 2019, lo. Kita lihat isinya, yuk!

Pada musim kemarau, sebagian besar wilayah di Indonesia merasakan suhu dingin dari malam hingga dini hari. Kenapa bisa begitu, ya?

Baca Juga: Meskipun Bersuhu Panas, Ternyata di Matahari Juga Turun Hujan, lo

Rupanya, fenomena ini dianggap sebagai hal yang biasa oleh BMKG. Selain karena pada siang hari Bumi menyerap panas dan malam hari panas dilepaskan, fenomena ini disebut dry intrusion.

Dry intrusion adalah masuknya udara yang bersifat dingin dari Australia ke Indonesia, hal ini karena Austraslia sedang mengalami musim dingin.

Baca Juga: Apa Penyebab Suhu Panas Saat Malam Hari?

Musim dingin di Australia terjadi mulai bulan Juli hingga September. Sehingga dengan adanya fenomena dry intrusion ini suhu dingin di Pulau Jawa bukan hanya di daerah tinggi seperti Dieng mengalami suhu dingin.

Fenomena suhu dingin ini tidak hanya terjadi di dataran tinggi saja, tetapi hampir menyeluruh dari dataran rendah seperti daerah yang berbatasan dengan pantai.

Baca Juga: Wah, Suhu Dingin di Sebagian Indonesia Akan Terjadi Hingga September

Bedanya, di daerah pesisir, meskipun mengalami perubahan suhu, penuruannya tidak sedrastis di daerah dataran tinggi. Di dataran tinggi, kemarau hampir selalu disertai suhu dingin saat malam hari.

Tak hanya di Indonesia, suhu panas dan suhu dingin ini sedang melanda di beberapa negara di dunia.

Baca Juga: Suhu Dingin Ekstrem di Amerika Disebabkan oleh Polar Vortex, Apa Itu?