Cahaya yang dikeluarkan berwarna hijau kekuningan dan bisa memancar selama setengah detik.
Sementara panjang spektrum gelombang cahaya mencapai 515 nano meter.
Menurut ahli, cahaya ini diproduksi oleh kelompok sel raksasa berdiameter 0,5 milimeter yang terletak pada bagian bawah siput.
Kemampuan bercahaya ini dikontrol oleh aktivitas syaraf. Sedangkan pancaran cahaya muncul saat siput bergerak dan makan.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Penanganan Pertama saat Tergigit Ular Berbisa
Siput dewasa dan muda memiliki kemampuan bercahaya. Sedangkan bayi siput masih belum bisa melakukan hal ini.
Fungsi pendaran cahaya juga digunakan sebagai komunikasi pada sesama kunang-kunang.
Jika siput melihat cahaya kawannya, dia akan mendekatinya. Makin dekat jarak keduanya, frekuensi pendaran cahaya akan meningkat.
Dengan cara ini mereka berkomunikasi dan berkelompok untuk mencari berbagai sumber makanan dan mencari pasangan.
Baca Juga: Yuk, Lindungi Alam Indonesia Melalui Wahana Antangin Junior Urban Forest di KidZania!
(Penulis: Gloria Setyvani Putri)
Lihat video ini juga, yuk!