Apakah Ikan Air Tawar Bisa Hidup di Air Asin dan Sebaliknya? #AkuBacaAkuTahu

By Tyas Wening, Sabtu, 3 Agustus 2019 | 14:14 WIB
Ada ikan yang hidup di air tawar, ada juga yang hidup di air asin (Pixabay)

Ikan Euryhaline Dibagi Menjadi Jenis Anadrom dan Jenis Katadrom

Jenis ikan euryhaline dibagi menjadi dua jenis yang berbeda, nih, teman-teman, yaitu jenis anadrom dan jenis katadrom.

Ikan anadrom adalah jenis ikan yang dilahirkan di air tawar tapi akan menghabiskan hidupnya di air laut dan kembali ke air tawar hanya untuk bertelur.

Salmon adalah salah satu contoh ikan euryhaline yang termasuk dalam jenis anadrom, karena mereka menetas di air tawar dan akan kembali ke perairan di mana mereka menetas untuk bertelur.

Sedangkan jenis katadrom adalah kebalikan dari anadrom, yaitu hidup di air tawar dan masuk ke air asin untuk bertelur.

Ikan yang termasuk dalam jenis katadrom adalah belut amerika utara dan belut eropa.

Baca Juga: Bukan di Darat, Ulat Bulu Ini Hidup di dalam Laut, Pernah Lihat?

Apakah Ikan Air Tawar Bisa Hidup di Air Asin?

Kalau ada ikan air tawar yang bisa berpindah ke air asin untuk bertelur seperti belut eropa, apakah ini artinya ikan air tawar bisa tinggal di air asin?

Ternyata ikan air tawar sering tidak bisa bertahan hidup di air asin dengan tingkat salinitas air yang tinggi, nih, teman-teman.

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam air. Nah, air laut secara alami adalah air dengan kandungan garam 3,5 persen.

Baca Juga: Gajah Betina Besar Ini Mengenakan Kalung, Apakah Ada Gunanya?

Sedangkan ikan air asin biasanya tidak akan bertahan hidup kalau tingkat salinitas air di sekitarnya mencapai tingkat lebih dari 0,05 persen.

Ikan yang sangat sensitif pada perubahan tingkat salinitas air tempatnya tinggal disebut sebagai spesies stenohaline, contohnya adalah ikan mas.

Ikan air tawar tidak bisa bertahan hidup di air asin karena mereka akan menyerap garam yang juga ada dalam air asin dan akan memengaruhi ginjal mereka.

Ikan air tawar memiliki fungsi ginjal yang tidak dirancang untuk menyerap dan memproses garam dalam air, sehingga akan membuat ikan kehilangan banyak air dan tidak bisa bertahan hidup.

Baca Juga: Lebih Beracun Dari Pada Sianida, Mengapa Orang Jepang Suka Mengonsumsi Ikan Fugu?