Bobo.id - Ketika perayaan pergantian tahun atau tahun baru, banyak kembang api yang dinyalakan dan menghiasi langit di sekitar rumah kita.
Selain saat tahun baru, kembang api juga banyak dinyalakan pada perayaan-perayaan lain, seperti hari kemerdekaan hingga festival.
Kembang api yang dinyalakan memang akan menimbulkan suara yang keras, teman-teman.
Namun, setelah itu, ada warna-warni dan berbagai bentuk yang dihasilkan dari kembang api.
Pernahkah teman-teman mengamati warna apa saja yang dihasilkan oleh kembang api yang meledak di udara?
Ada warna putih, merah, ungu, hijau, kuning, sampai oranye. Namun jika diamati, ternyata tidak ada warna biru terang yang dihasilkan oleh kembang api, nih.
Wah, kenapa warna biru terang tidak ada pada kembang api, ya? Padahal kembang api yang kita lihat di langit terdiri dari berbagai warna.
Baca Juga: Ramah Lingkungan, 5 Daun Ini Bisa Digunakan jadi Pembungkus Daging Kurban
Suhu Menentukan Warna yang Keluar dari Kembang Api
Para ahli atau peneliti kembang api, yang disebut sebagai pyrotechnician, telah melakukan berbagai percobaan untuk menciptakan warna biru terang dalam kembang api.
Namun, percobaan ini belum membuahkan hasil karena warna biru terang ternyata sangat sulit untuk dimasukkan dalam kembang api.
Warna biru dikatakan sulit dibuat jika dibandingkan dengan warna hijau, merah, dan putih yang biasa kita lihat di kembang api, nih, teman-teman.
Hal ini ternyata disebabkan oleh stabilitas warna saat berada di suhu yang sangat tinggi sebelum kembang api meledak di udara.
Baca Juga: Bisa Dirakit dan Buat Program Sendiri, Kenalan dengan Jimu Robot, yuk!
Untuk membuat kembang api, dibutuhkan empat komponen utama, yaitu bahan bakar yang biasanya berupa bubuk mesiu, adonan warna, sumbu, dan lem.
Nah, berbagai bahan tadi kemudian dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang disebut pelet.
Nantinya, bahan -bahan itu akan bercampur, lalu meledak saat ditembakkan ke udara dan mengeluarkan warna-warna di dalamnya.
Warna Bisa Memudar saat Terpapar Suhu yang Tinggi
Hal lain yang menyebabkan warna biru terang jarang terlihat di kembang api yang meledak adalah faktor suhu.
Saat sumbu kembang api terbakar, pelet akan menjadi panas hingga meledak dan mengeluarkan warna kembang api.
Ledakan yang terjadi akan memanaskan adonan warna dalam pelet sehingga warna-warna yang keluar akan terlihat bersinar.
Baca Juga: Kolom Abu Erupsi Gunung Kerinci 800 Meter, Apa Itu Kolom Abu?
Semakin panas adonan warna yang ada di dalam kembang api, maka akan menghasilkan pancaran cahaya yang semakin terang, lo.
Hal ini juga yang membuat warna kembang api yang kita lihat akan semakin terang dan semakin pekat.
Namun, pemanasan atau paparan suhu panas pada warna ini ada batasnya, nih, teman-teman.
Suhu yang terlalu tinggi atau panas dalam kembang api untuk membuat ledakan dan memanaskan adonan warna di dalamnya justru bisa memecah molekul warna dan membuat pigmen warna memudar bahkan menghilang.
Ada Molekul Warna yang Lebih Kuat dari Molekul Lainnya
Setiap molekul warna yang digunakan dalam kembang api memiliki kekuatan terhadap suhu panas yang berbeda-beda, lo.
Contohnya adalah strontium chloride, yaitu campuran bahan kimia yang digunakan untuk membuat warna merah bisa bertahan hingga suhu 816 derajat Celcius, yang bahkan lebih panas dari suhu beberapa lava.
Sayangnya, untuk membuat warna biru terang, digunakan campuran bahan kimia yang molekulnya tidak sekuat molekul pembentuk warna merah.
Baca Juga: Terganggu Suaranya, Gadis Berusia 9 Tahun Membuat Penelitian dan Inovasi Baru Pengering Tangan
Campuran bahan kimia yang digunakan untuk membuat warna biru terang adalah copper chloride yang lebih rentan terhadap panas dibandingkan strontium chloride.
Saat molekul copper chloride bisa memancarkan warna biru terang, yaitu pada suhu 538 derajat Celcius, saat itu juga molekul warna biru terang ini akan terpecah.
Ini artinya, ahli kembang api harus membuat campuran yang tepat untuk membuat warna biru terang muncul di kembang api, tapi tidak terlalu panas hingga molekul warna terpecah.
Warna Biru Terang Bisa Dibuat Menggunakan Zat Berbahaya
Hingga saat ini, para pyrotechnician masih terus berusaha menentukan campuran yang tepat untuk mendapatkan warna biru terang yang bisa keluar saat kita melihat kembang api di langit.
Hal ini membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam menentukan campuran adonan, teman-teman.
Baca Juga: Tips Merawat Kesehatan Kulit agar Tidak Kering saat Musim Kemarau
Sebenarnya, warna biru bisa dihasilkan dengan menggunakan zat kimia tertentu, yaitu dengan menggunakan arsenik.
Sayangnya, arsenik adalah bahan kimia yang sangat beracun dan sangat berbahaya bagi manusia sehingga tidak mungkin digunakan dalam kembang api.
Karena masih belum ditemukan komposisi yang tepat, saat ini kita hanya bisa melihat warna biru pucat saja di antara warna-warni kembang api, nih, teman-teman.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!