Suka Hidup Menyendiri, Kenalan dengan Jelarang si Bajing Pohon, yuk!

By Sarah Nafisah, Sabtu, 10 Agustus 2019 | 14:00 WIB
Jelarang (creative commons/T. R. Shankar Raman)

 

Bobo.id – Apakah teman-teman pernah melihat hewan satu ini?

Sekilas terlihat seperti tupai berwarna hitam yang sedang bersantai di atas dahan pohon. Namun, hewan satu ini bukan tupai, lo.

Baca Juga: Berdarah Biru, Darah Hewan Ini Memberikan Manfaat untuk Manusia

Namanya adalah jelarang, ia termasuk dalam keluarga bajing pohon yang biasanya punya ukuran fisik yang besar.

Dalam bahasa Inggris, jelarang dikenal dengan nama Black giant squirrel atau Malayan giant squirrel.

Sedangkan nama ilmiahnya adalah, Ratufa bicolor. Karena ukurannya yang besar, jelarang juga sering disebut sebagai bajing raksasasa.

Baca Juga: Jangan Dijadikan Kebiasaan, Menahan Pipis Ternyata ada Bahayanya, lo

Panjang tubuhnya berkisar antara 35 hingga 60 sentimeter dan panjang ekornya bisa mencapai 120 sentimeter.

Cari tahu tentang jelarang, yuk!

Baca Juga: Venus Disebut Saudara Kembar Bumi, tapi Kenapa Sulit Dikunjungi, ya? #AkuBacaAkuTahu

Lebih Suka di Atas Pohon

Bajing raksasa ini mempunyai rambut berwarna cokelat tua hingga berwarna hitam dengan bulu berwarna putih di bagian perut dan dadanya.

O iya, jelarang beraktivitas di siang hari dan lebih banyak menghabiskan waktunya di atas pohon.

Jelarang sangat menyukai biji-bijian, daun, dan buah-buahan.

Namun, terkadang jelarang juga turun dari pepohonan untuk mencari makanan lain yang ada di tanah.

Baca Juga: Tardigrade Diperkirakan Jadi Satu-satunya Makhluk yang Hidup di Bulan

Hewan yang Hidup Sendiri

Jelarang bukan makhluk sosial seperti semut.

Hewan ini bersifat soliter atau suka hidup sendiri.

Habitatnya berada di hutan tropis dan subtropis di kawasan Asia.

Baca Juga: Bentuknya Mirip Rambutan, Ternyata ini Adalah Kesumba Keling

Jelarang dapat ditemukan hidup di Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Tiongkok, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Thailand, dan Vietnam.

Di Jawa, hewan ini dapat ditemukan dibeberapa tempat salah satunya di Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Taman Nasional Ujung Kulon

Baca Juga: Bigmouth Buffalo Merupakan Ikan Air Tawar Tertua, Berapa Usianya?

Hampir Terancam Punah

Penurunan jumlah jelarang disebabkan oleh kerusakan hutan. Kerusakan sering dilakukan oleh manusia, seperti pembakaran hutan dan pembukaan lahan untuk dijadikan daerah pertanian dan pemukiman.

Selain itu, penangkapan dan perburuan liar juga membuat hewan ini makin langka.

(Penulis: Felixia Amanda)

Baca Juga: Bunga Segar Dalam Rumah Ternyata Bisa Membantu Menyehatkan Tubuh, lo

#GridNetworkJuara

Tonton video ini, yuk!