Dilakukan oleh Banyak Penari
Tarian yang memadukan kekompakan para penarinya ini dilakukan oleh banyak penari, lo, teman-teman.
Pada awal tarian ini dikembangkan, Tari Saman hanya boleh dilakukan oleh laki-laki dan jumlahnya tidak lebih dari sepuluh orang, dengan pembagian delapan orang sebagai penari dan dua orang lainnya sebagai pemberi aba-aba.
Namun Tari Saman kemudian berkembang menjadi boleh dilakukan oleh perempuan juga dan penarinya berjumlah lebih dari sepuluh orang.
Hal ini disebabkan karena semakin banyak penari, maka akan semakin ramai dan membuat Tari Saman semakin menarik.
Baca Juga: Inilah 5 Desa Unik yang Hanya Bisa Kamu Temukan di Indonesia
Nah, banyaknya penari yang melakukan Tari Saman inilah yang membuat tarian ini semakin unik dan menarik, teman-teman.
Konsentrasi, formasi, dan ketepatan waktu adalah hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tarian ini.
Para penari harus memukul dada serta paha penari itu sendiri dan penari yang ada di sebelahnya. Selain itu mereka juga menggerakkan atau menghempaskan tubuh ke berbagai arah.
Kalau para penari tidak berkonsentrasi dan tidak kompak, tentu tarian yang dihasilkan saat melakukan tari Saman akan terlihat tidak sinkron atau tidak tepat, teman-teman.
Baca Juga: Nasi Krawu, Makanan Khas Gresik yang Dibuat oleh Orang Madura
Tidak Perlu Lagu dan Alat Musik Pengiring
Saat menari, tentu ada lagu, musik, maupun alat musik yang digunakan sebagai pengiring saat penari melakukan tariannya.
Namun berbeda dengan Tari Saman, nih, teman-teman, karena dalam melakukan tarian ini, tidak membutuhkan lagu maupun alat musik pengiring.
Tarian ini hanya diiringi suara tepuk tangan, tepukan di dada, atau tepukan di paha penari saat melakukan gerakan tarian untuk menyeimbangkan tubuh saat mereka melakukan gerakan menghempas.