Benarkah Demam Semakin Parah di Malam Hari? #AkuBacaAkuTahu

By Avisena Ashari, Senin, 19 Agustus 2019 | 12:27 WIB
Ilustrasi sakit demam. Apakah demam semakin parah di malam hari? (Ode/Dok. Majalah Bobo)

Kemudian, hipotalamus menggunakan informasi dan sinyal kimiawi dari tubuh untuk menyesuaikan suhu tubuh menjadi 37 derajat Celcius.  Itu adalah suhu rata-rata tubuh dalam kondisi normal, teman-teman.

Namun meski sedang sehat, hipotalamis tidak menjaga suhu tubuh benar-benar stabil sepanjang hari.

Suhu tubuh kita cenderung naik atau turun setengah derajat Celcius sesuai dengan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.

Ritme sirkadian dikendalikan oleh bagian kecil di hipotalamus yang disebut suprachiasmatic nucleus (SCN).

SCN ini menerima sinyal gelap-terang dari mata dan informasi dari bagian lain otak.

Biasanya, ritme sirkadian akan membuat suhu tubuh menjadi paling rendah saat pukul empat pagi, teman-teman.

Kemudian suhu tubuh menjadi paling tinggi sekitar pukul enam di malam hari.

Nah, siklus ritme sirkadian menaikturunkan suhu tubuh ini juga tetap berlangsung saat kita sedang sakit.

Sehingga saat demam bukan hanya suhu tubuh kita sudah naik, siklus perubahan suhu tubuh juga semakin menaikkannya lagi.

Ritme Sirkadian dan Sistem Imun Tubuh

Selain mengatur suhu tubuh, ritme sirkadian di tubuh kita juga memengaruhi sistem imun tubuh, lo.

Baca Juga: Mengapa Saat Tidur, Kita Merasa Kedinginan dan Menggigil, Ya?