Anjing Liar di Chernobyl Sudah Bisa Diaopsi, Berbahaya atau Tidak, ya?

By Tyas Wening, Rabu, 21 Agustus 2019 | 12:30 WIB
Ilustrasi anjing (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Ada sebuah kota yang terletak di perbatasan Ukraina dan Belarusia yang saat ini disebut Kota Mati, yaitu Chernobyl.

Kota Chernobyl disebut Kota Mati karena kota ini ditinggalkan penduduknya akibat adanya bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terjadi pada 1986 lalu.

Penduduk Chernobyl kemudian diharuskan untuk meninggalkan kota ini agar tidak terkena efek radiasi dari bencana nuklir terburuk di dunia yang terjadi.

Sayangnya, penduduk yang meninggalkan Chernobyl tidak boleh membawa hewan peliharaannya keluar dari zona ini, teman-teman.

Baca Juga: Ini Ular Terbesar yang Masih Hidup di Bumi, Ada yang di Indonesia, lo

Itu karena dikhawatirkan hewan-hewan yang mereka miliki, baik hewan peliharaan maupun hewan ternak bisa saja sudah membawa debu radioaktif yang bisa menyebabkan radiasi.

Banyak Hewan Ditemukan dan Berkembang Biak di Chernobyl

Peneliti menganggap dengan adanya bencana nuklir yang terjadi di Chernobyl akan membuat hewan yang hidup di tempat ini mengalami berbagai efek.

Misalnya adanya penyakit, perubahan gen, atau mengalami kecacatan.

Namun, hal ini ternyata tidak terjadi pada sebagian besar hewan yang tinggal di Chernobyl, lo, teman-teman.

Selain selamat dari bencana ledakan nuklir, hewan-hewan yang ada di Chernobyl justru dapat berkembang biak sehingga jumlahnya semakin banyak, termasuk anjing.