Mia menghampiri Oma dan Nini. Ia mencium kedua tangan neneknya. Hm, cucu Oma, cantik sekali,"Oma mencium kedua pipi Mia. Nini pun mencium kedua pipi Mia dengan hangat."Sekarang ganti baju dulu, lalu kita makan samasama," senyum Mama."Cepat ya. Oma sudah tak sabar dengan masakan mamamu," tawa Oma pada Mia. Mia berlari ke kamarnya dan terduduk sedih. Semua rencana untuk menyambut kedatangan Oma jadi berantakan karena kedatangan Nini. Mia membanding-bandingkan Oma dan Nini.
Baca Juga: Wah, Ada Menu Baru Bagi Pecinta Big Mac dari McDonald's Indonesia!Mia merasa lebih senang bertemu Oma daripada Nini. Oma sangat pandai berbahasa Inggris dan Belanda. Oma sangat pandai berhitung dan mendongeng. Dulu, Oma bekerja sebagai dosen di sebuah universitas. Dan Mia sangat senang jika Oma datang, karena ia bisa bertanya tentang pelajaran sekolah.Sedangkan Nini? Mia mengingat-ingat kelebihan Nini. Lalu Mia menggeleng. Ia hanya tahu bahwa Nini tidak banyak bicara jika bertemu dengannya. Malam harinya Mia tidur sekamar dengan Oma dan Nini. Sebenarnya Mia lebih senang jika ia bisa sekamar hanya dengan Oma. Tapi jika ia mengatakan yang sejujurnya, tentu akan menyakiti perasaan Nini.
Baca Juga: Sakit Perut saat Terbang? Ini 7 Tips Jika Ingin BAB di Toilet Pesawat