Ada Puluhan Jenis Burung Cenderawasih, Beberapa di Antaranya Burung Endemik Indonesia, lo! (Bag. 2)

By Tyas Wening, Jumat, 13 September 2019 | 20:23 WIB
Burung cenderawasih merah (Wikipedia.org)

Bobo.id - Burung cenderawasih yang disebut juga sebagai burung surga dapat banyak ditemukan di wilayah Indonesia timur.

Terdapat puluhan jenis burung cenderawasih yang ada di Indonesia. Namun, kali ini, Bobo ingin memperkenalkan tujuh jenis di antaranya, teman-teman.

Empat jenis burung cenderawasih, yaitu cenderawasih botak, cenderawasih gagak, cenderawasih bidadari halmahera, dan cenderawasih paradigalla ekor-panjang sudah dituliskan di bagian sebelumnya.

Apa saja, ya, tiga jenis burung cenderawasih endemik Indonesia lainnya?

Baca Juga: Burung Flamingo Sering Berdiri Menggunakan Satu Kaki, Mengapa, ya?

1. Cenderawasih Parotia Arfak (Parotia sefilata)

Kalau biasanya burung jantan dan betinanya memiliki warna bulu yang tidak berbeda jauh, maka lain halnya dengan burung cenderawasih parotia arfak ini.

Cenderawasih jenis ini bersifat dimorfik, yaitu jantan dan betinanya memiliki bulu yang berbeda warna.

Cenderawasih parotia arfak memiliki bulu berwarna-warni dengan bentuk perisai dan emas-hijau serta bulu berbentuk segitiga di mahkotanya.

Sedangkan tubuhnya dihiasi dengan bulu hitam memanjang di sisi dada dan tiga bulu panjang di belakang setiap mata.

Burung betinanya tidak memiliki hiasan di bagian mahkota dan bulunya berwarna cokelat.

Untuk mendapatkan pasangan, burung jantan akan melakukan tarian seperti balerina dengan bulu hitam memanjang yang menyebar di bawah pelindung dada.

Nah, selama melakukan tarian, mereka akan menggelengkan kepala dan lehernya dengan cepat.

Tujuannya untuk menunjukkan bulu bentuk segitiga terbalik miliknya.

Baca Juga: Unik! Ternyata Kupu-Kupu Bisa Ingat Pengalamannya saat Jadi Ulat

Parotia arfak hanya bisa ditemukan di pegunungan Vogelkop dan Semenanjung Wandammen di Papua Barat.

2. Cenderawasih Astrapia Arfak

Burung cenderawasih jenis astrapia arfak merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi, teman-teman.

Itu karena jumlahnya yang sedikit dan hanya bisa ditemukan di beberapa tempat, termasuk Indonesia Timur.

Nama lain dari cenderawasih jenis ini adalah astarapia arfak, yang merupakan gabugan dari dua bahasa, yaitu bahasa Yunani dan bahasa Latin.

Dalam bahasa Latin, astrapia berarti penerangan, sedangkan nigra berarti hitam dalam bahasa Latin.

Baca Juga: Prairie Dog, Anjing Padang Pasir yang Berkerabat dengan Tupai

Sesuai dengan namanya, burung cenderawasih astrapia arfak merupakan burung endemik yang terdapat di wilayah Papua Barat, terutama Pegunungan Arfak dengan ketinggian antara 1.700 sampai 2.250 meter.

3. Cenderawasih Merah (Paradisaea rubra)

Sama seperti cenderawasih botak, burung cenderawasih merah hanya bisa ditemukan di hutan dataran rendah Pulau Waigeo dan Batanta di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Burung cenderawasih merah berukuran sedang dengan panjang sekitar 33 sentimeter dengan bulu berwarna kuning dan cokelat serta memiliki paruh berwarna kuning.

Cenderawasih merah jantan dewasa berukuran 72 sentimeter termasuk bulu-bulu ekornya yang berwarna merah dengan ujung berwarna putih pada sisi bagian perutnya.

Bulu yang ada di wajahnya berwarna hijau zambrud gelap.

Sedangkan burung betinanya berukuran lebih kecil dengan bulu wajah yang berwarna cokelat tua dan tidak memiliki bulu-bulu hiasan.

Wah, ternyata Indonesia sangat kaya akan berbagai jenis hewan, termasuk adanya berbagai jenis burung cenderawasih, ya, teman-teman.

Apakah teman-teman sudah pernah melihat burung cenderawasih?

#GridNetworkJuara

Tonton video ini juga, yuk!