Bangsa Skithia yang nomaden memakamkan orang meninggal di padang rumput dengan gundukan bernama kurgans.
Lain lagi dengan bangsa Etruskan yang membangun taman pemakaman megah yang disebut necropolis.
Bangsa Romawi membangun taman pemakaman bawah tanah yang disebut katakombe.
Bangsa Yunani menggunakan kata “cemetery” untuk menyebut pemakaman, yang artinya “kamar tidur”. Mereka membuat batu-batu nisan di pemakaman.
Salah satu taman pemakaman yang paling besar di dunia adalah Wadi al-Salaam yang terletak di Najaf, Irak.
Taman pemakaman Wadi al-Salaam ini menjadi tempat peristirahatan terakhir jutaan orang dan sudah digunakan sekitar 1.400 tahun lamanya.
Taman Pemakaman Umum Ramai Dikunjungi Orang
Pada masa abad pertengahan di kota-kota Eropa, Gereja Kristen mulai menyediakan taman pemakaman untuk umum, teman-teman.
Tapi, area untuk pemakaman juga seringkali digunakan untuk pekan raya, pasar, dan acara umum lainnya.
Saat itu, peternak membawa hewan ternak untuk merumput di taman pemakaman karena percaya rumput itu membuat susu ternak lebih manis.
Baca Juga: Sama-Sama Punya Hewan Ternak, Mengapa Orang Asia Tidak Membuat Keju?