Bobo.id - Apakah teman-teman masih ingat dengan asteroid alien bernama Oumuamua?
Pada Oktober 2017 lalu, tata surya kita kedatangan sebuah asteroid alien. Artinya, asteroid ini bukan berasal dari tata surya kita.
Asteroid yang kemudian dinamakan Oumuamua ini merupakan asteroid alien pertama yang melintasi tata surya kita.
Baca Juga: Mengapa Orang Lebih Banyak Makan saat Merasa Sedih? #AkuBacaAkuTahu
Setelah hampir dua tahun, tata surya kita kembali kedatangan objek antarbintang, teman-teman.
Objek antarbintang sendiri merupakan benda antariksa yang bukan berasal dari tata surya, melainkan dari sistem bintang yang lain di ruang angkasa.
Kali ini, giliran komet alien yang melintas di tata surya. Komet alien ini diberi nama C/2019 Q4 (Borisov). Seperti apa, ya?
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-24, Kompas.com Ajak Pembaca untuk Semakin Jernih Melihat Dunia
Kunjungan Komet Alien ke Tata Surya
Komet Q4 ini pertama kali teramati pada 30 Agustus 2019 oleh Pak Gennady Borisov yang merupakan seorang astronom amatir asal Ukraina.
Komet alien ini bergerak dengan cukup cepat, yaitu sekitar 30,7 kilometer per detik.
Sebagai perbandingan, asteroid Oumuamua bergerak dengan kecepatan 44 kilomteter per detik.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melakukan Olahraga Lari Pagi
Menurut pengamatan yang dilakukan, komet Q4 akan berada dalam jarak terdekatnya dengan Matahari pada 7 Desember 2019.
Sedangkan komet ini akan berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi pada 29 Desember 2019 dengan jarak sekitar 289 juta kilometer atau sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.
Bagaimana Astronom Tahu Q4 Berasal dari Tata Surya Lain?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita harus lebih dulu memahami tentang eksentrisitas.
Baca Juga: Ternyata Olahraga Lari di Pagi Hari Menyehatkan, lo! Ini 8 Manfaatnya
Eksentrisitas merupakan satuan pengukuran untuk menentukan seberapa melingkar orbit suatu benda antariksa.
Jika eksentrisitasnya 0, benda langit itu memiliki jalur orbit berbentuk lingkaran sempurna.
Lalu, jika eksentrisitasnya 1, benda langit mengorbit dalam jalur berbentuk elips atau lonjong.
Sedangkan jika eksentrisitasnya lebih dari 1, berarti benda langit itu memiliki jalur orbit hiperbolik.
Baca Juga: Kucing Jenis Apakah yang Cocok dengan Kepribadianmu? Yuk, Cari Tahu!
Artinya, jalur orbit itu berukuran lebih besar dan lebih lebar daripada jalur orbit berbentuk lingkaran dan elips.
Nah, komet Q4 sendiri memiliki nilai eksentrisitas lebih besar dari 3,5. Itu berarti komet ini memiliki jalur orbit hiperbolik.
Hal inilah yang membuat para astronom yakin bahwa komet Q4 tidak mengorbit Matahari, melainkan hanya datang dari suatu sistem bintang dan melewati tata surya kita.
Komet Q4 ini diperkirakan memiliki jalur orbit yang sangat besar sehingga melewati dan masuk ke area tata surya saat mengorbit bintang induknya.
Baca Juga: Tak Hanya Makanan Manis, 5 Makanan Ini Juga Sebabkan Gula Darah Naik
Tidak Bisa Diamati di Langit
Sayangnya, kita tidak bisa mengamati komet Q4 ini di langit, teman-teman.
Saat ini, komet Q4 masih berjarak sangat jauh dari Bumi sampai astronom pun masih merasa kesulitan untuk mengamatinya.
Baca Juga: Yuk, Kunjungi 5 Tempat Wisata di Korea Selatan Ini saat Musim Gugur!
Pada akhir tahun nanti, saat komet ini mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi, barulah para astronom akan mengarahkan teleskop ke arahnya.
Dari situ, para astronom akan mempelajari lebih lanjut tentang komet ini, termasuk material dasarnya dan mungkin juga asalnya.
O iya, perlu diingat bahwa komet ini berukuran cukup kecil dan terlihat sangat redup sehingga hanya teleskop canggih saja yang bisa digunakan untuk mengamatinya.
Baca Juga: Keringat Rasanya Asin saat Masuk ke Mulut, Apa Sebabnya, ya?
Lihat video ini juga, yuk!