Dongeng Anak: Seorang Nenek dengan Sarang Semut di Kakinya

By Sarah Nafisah, Selasa, 24 September 2019 | 18:00 WIB
Dongeng Anak: Seorang Nenek dengan Sarang Semut di Kakinya (Dok. Majalah Bobo)

Duk! Duk! Duk! Kuketuk pintunya dengan hati berdebar."SIAPA KAU?" bentak Nenek Rat begitu pintu terbuka dengan suara keras. Di tangannya tergenggam sebuah pisau daging yang sangat besar. Kudengar Didi, Hah, dan Ano berteriak ketakutan dan lari terbiritbirit meninggalkan kami."Ehm, ss... saya.... Mita," jawabku tergagap. Nenek Rat memicingkan sebelah matanya sambil mencibir. Aku memandangnya takut-takut, "Saya dengar Nenek tadi batuk-batuk. Saya pikir, Nenek tentu perlu bantuan. Saya selalu membawa obat-obatan di tas." Kuraba dasar tas sekolahku. Aku sedikit lega karena kantung obat yang selalu kubawa tidak tertinggal di meja belajarku.

Baca Juga: Adanya Mutasi Menjadi Penyebab Ayam Cemani Berwarna Hitam Seluruhnya"Betul begitu?" tanya Nenek Rat ragu. Aku menganguk memastikan. "Masuklah, Nak!" ujamya pelan. Aku menahan senyum. Sungguh baru kali ini aku merasa bersyukur karena memiliki Ayah seorang dokter. Ayah setiap hari memaksaku membawa obat-obatan untuk pertolongan pertama.'Tadinya kukira kau seperti anakanak lain yang sering mengganggu dan melempari rumahku. Ternyata tidak," katanya lirih. Aku tersenyum iba mendengarnya. Mataku menyapu ruangan dingin dan lembab. Perabotnya hanya sebuah meja reot dan dipan bambu usang."Nenek sendihan?" tanyaku bodoh, karena sesungguhnya aku tahu kalau dia hidup sendiri di gubuk reot ini. Tapi Nenek Rat menganggukjuga mengiyakan. Kulirik kakinya yang besar. Tapi tidak berlubang dan menjadi sarang semut seperti yang kubayangkan.

Baca Juga: Mengapa Kita Merinding Saat Mendengar Suara Nyanyian yang Indah?