Di luar, mata Pak Togi terbelalak kaget. Pohon tua yang selama ini tumbuh di dekat gubuknya telah tumbang. Batang pohonnya yang besar telah patah disambar petir. Ranting-ranting dan daundaunnya berserakan memenuhi jalanan dan halaman rumah.
"Astaga! Pohon tua itu tumbang disambar halilintar, Bu!" seru Pak Togi. "Untunglah pohon itu tidak menimpa gubuk tua kita, Pak," kata Bu Togi sambil menangis terisak-isak.Ibu Togi tak sanggup membayangkan andai pohon itu tumbang menimpa gubuknya. Gubuk yang sudah tua itu pasti hancur seketika.
Baca Juga: Ada Pulau Ular di Nusa Tenggara Barat, Apa di Sana Banyak Ular?Syukurlah, Tuhan melindungi mereka."Bersyukurlah, Bu. Tuhan melindungi kita," kata Pak Togi sabar, menenangkan perasaan Bu Togi. "Bahkan Tuhan memberikan anugerah kepada kita dengan tumbangnya pohon tua ini.""Apa, Pak?" tanya Bu Togi tak mengerti.Pak Togi tersenyum sabar.
Baca Juga: Teh Baik untuk Tubuh, Tapi Apa Jadinya Jika Terlalu Banyak Minum Teh?