Masih Berusia Muda, 3 Remaja Ini Menjadi Pejuang Lingkungan, lo!

By Tyas Wening, Senin, 30 September 2019 | 18:46 WIB
Apakah air di Bumi bisa habis? (Creative Commons)

Bobo.id - Dalam beberapa hari terakhir ini, nama Greta Thunberg sedang banyak dibicarakan, teman-teman.

Apakah teman-teman tahu atau pernah mendengar nama Greta Thunberg?

Kak Greta Thunberg adalah seorang remaja berusia 16 tahun dari Swedia yang dinominasikan menjadi penerima Penghargaan Nobel Perdamaian.

Nominasi ini didapatkan oleh Kak Greta berkat upaya yang selama ini dilakukannya untuk melawan pemanasan global.

Nah, nama Kak Greta semakin banyak didengar orang setelah dirinya membawakan pidato di PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan iklim.

Baca Juga: Berfungsi Mengatur Suhu Bumi, Ini 5 Alasan Kita Harus Menjaga Lautan

Langkah Kak Greta yang berupaya untuk menyadarkan berbagai pihak mengenai perubahan iklim ini mendapat banyak pujian, lo, terutama karena ia melakukannya saat usianya masih muda, yaitu sejak ia berusia 15 tahun.

Masalah lingkungan dan perubahan iklim saat ini sudah menjadi perhatian banyak orang, nih, teman-teman.

Inilah sebabnya saat ini banyak organisasi pejuang lingkungan yang melakukan kampanye untuk lebih mencintai lingkungan.

Selain Kak Greta, masih banyak pejuang lingkungan lainnya, lo, termasuk tiga orang anak-anak dan remaja yang menjadi pejuang lingkungan di usia muda.

Yuk, berkenalan dengan tiga orang remaja dan anak-anak yang menjadi pejuang lingkungan!

1. Mari Copeny

Krisis air yang membuat Mari Copeny dan keluarganya kesulitan mendapatkan air, membuat dirinya menjadi seorang pejuang lingkungan di tempat tinggalnya.

Mari Copeny yang mendapat julukan sebagai Little Miss Flint adalah seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang berjuang untuk anak-anak di sekitarnya.

Copeny yang tinggal di Flint, Michigan, Amerika Serikat mulai menjadi pejuang lingkungan untuk anak-anak setelah krisis air melanda kota tempatnya tinggal.

Air keran yang digunakan untuk berbagai aktivitas ternyata tidak layak digunakan, lo.

Baca Juga: Google Ulang Tahun Hari Ini, Main Game Kecerdasan Buatan Google, yuk!

Bahkan adik perempuan Copeny mengalami ruam merah di kulitnya akibat air keran yang sudah tercemar dan kesulitan mendapatkan air bersih.

Kesulitan mendapatkan air tidak membuat Copeny menyerah, nih, teman-teman.

Hal ini justru membuat Copeny mencari pertolongan untuk mendapatkan akses air bersih dan mencukupi dengan membuat sebuah komunitas yang membantu anak-anak untuk mendapatkan air bersih.

Salah satu cara yang dilakukan oleh Copeny adalah bekerja sama dengan organisasi pendidikan untuk membagikan 700.000 botol air kepada keluarga di lingkungan tempatnya tinggal.

Baca Juga: Ada Sosok Astronaut di Dinding Katedral Berusia Ratusan Tahun

Selain itu, organisasi yang didirikan oleh Copeny juga membagikan lebih dari 17.000 tas ransel berisi kebutuhan anak-anak.

Perjuangan Copeny juga membuahkan hasil lainnya, lo, yaitu Presiden Barack Obama menemuinya dan memberikan sejumlah bantuan untuk memperbaiki pipa air di kota Flint agar bisa mengalirkan air yang lebih layak.

2. Xiye Bastida

Sama seperti Mari Copeny, perjuangan untuk memperbaiki lingkungannya bisa dimulai dari pengalaman seseorang yang ada di sekitarnya.

Hal ini juga terjadi pada seorang remaja perempuan bernama Xiye Bastide yang mengalami efek langsung dari perubahan iklim.

Kak Bastida yang saat ini berusia 17 tahun, pernah mengalami kekeringan lalu hujan lebat yang menyebabkan banjir di kota asalnya, yaitu San Pedro Tultepek, Meksiko.

Banjir yang terjadi ini juga menyebabkan tempat tinggalnya mengalami krisis air bersih akibat dari pencemaran lingkungan oleh limbah pabrik yang ada di sekitar tempatnya tinggal.

Setelah pindah ke Kota New York, Kak Bastida semakin peduli pada lingkungan setelah ia mengetahui kehancuran yang disebabkan oleh Badai Sandy.

Baca Juga: Telur Baru atau Telur Lama? ini Cara Mengetahui Umur Telur

Dari peristiwa Badai Sandy ini, Kak Bastida banyak belajar dan mulai melakukan berbagai hal untuk menghentikan kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Selain karena berbagai peristiwa yang dialaminya, Kak Bastida semakin mencintai lingkungan dan ingin menghentikan perubahan iklim karena pengaruh kebudayaan dalam dirinya.

Kak Bastida dan keluarganya merupakan bagian dari suku asli Otomi, yang memiliki hubungan timbal balik dengan tanah.

Langkah pertama yang dilakukan Kak Bastida untuk melawan perubahan iklim adalah dengan mendirikan klub lingkungan di sekolahnya.

Baca Juga: Benarkah Pohon Pisang Tidak Akan Mati Jika Belum Berbuah? Cari Tahu, yuk!

Selain itu, Kak Bastida juga bergabung dengan beberapa kelompok lain yang berfokus pada iklim.

Terinspirasi dari Kak Greta, Kak Bastida memulai gerakan yang sama seperti Kak Greta, yaitu mengajak teman-temannya untuk meminta pemerintah setempat mengeluarkan peraturan mengenai lingkungan.

3. Autumn Peltier

Remaja lainnya yang menjadi pejuang lingkungan adalah Kak Autumn Peltier dari Kanada yang saat ini berusia 15 tahun.

Kak Peltier menjadi seorang pejuang lingkungan yang berfokus pada tersedianya air bersih dan sudah diakui secara internasional.

Kak Peltier mendapat banyak perhatian setelah dirinya berbicara di depan para Dewan PBB mengenai pentingnya air bersih dan kemurnian air bersih.

Ia menganggap, saat ini jumlah air bersih sangat kurang, bahkan ada orang yang tidak dapat minum, teman-teman.

Kepedulian Kak Peltier ini muncul dari ajaran yang didapatkannya sejak kecil untuk menjaga kesucian air.

Baca Juga: 4 Kereta Tercepat di Dunia, Semuanya Berasal dari Asia Timur, lo!

Selain itu, Kak Peltier juga terinspirasi dari bibinya, Josephine Mandamin yang juga merupakan aktivis air bersih.

Dari perjuangannya mengenai air bersih ini, Kak Peltier mendapatkan banyak penghargaan dan memegang banyak jabatan yang berhubungan dengan organisasi air bersih di dunia, lo.

Kak Peltier mulai berbicara di hadapan para pemimpin dunia pada pertemuan yang diadakan PBB saat usianya 13 tahun, yaitu pada 2018.

Meskipun ada berbagai hal yang mendorongnya untuk melakukan kampanye air bersih, ada satu hal yang membuatnya semakin peduli pada air bersih, nih, teman-teman.

Baca Juga: Buah Apel Tidak Tenggelam dalam Air, lo! Ini Fakta Seru Buah Apel!

Hal itu adalah saat dirinya menghadiri upacara di Serpent River Reservation dan melihat ada tanda peringatan untuk tidak minum air yang berasal dari sungai itu.

Peringatan itu membuat Kak Peltier sadar kalau tidak semua orang di Kanada memiliki akses untuk minum air bersih.

#GridNetworkJuara

Lihat video ini juga, yuk!