Bobo.id - Bagi teman-teman yang tidak bisa mendengar atau merupakan tuna rungu, cara berkomunikasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan bahasa isyarat.
Dengan menggunakan bahasa isyarat, maka kita memahami maksud seseorang dari isyarat yang diberikan melalui gerakan tangan.
Bahasa isyarat yang berlaku atau digunakan oleh teman-teman tuna rungu kebanyakan sudah diakui secara internasional.
Pemakaian bahasa isyarat yang sudah diakui secara internasional ini akan memudahkan teman-teman tuna rungu dari berbagai negara untuk memahami maksud pengguna bahasa isyarat dari negara lain.
Baca Juga: Yuk, Berkunjung ke Gyeongbokgung, Istana yang Ada di Kota Seoul!
Nah, kalau biasanya kita hanya menggunakan bahasa isyarat kepada seseorang dengan tuna rungu, maka berbeda dengan yang ada di Desa Bengkala, Buleleng, Bali.
Hampir seluruh penduduk di desa ini ternyata menguasai dan bisa berbahasa isyarat, lo.
Cari tahu tentang Desa Bengkala yang juga disebut sebagai Desa Kolok, yuk!