Benteng Otanaha Menjadi Tempat Berjuang di Masa Peperangan, Tertarik ke Sini?

By Iveta Rahmalia, Kamis, 10 Oktober 2019 | 13:42 WIB
Benteng Otanaha. (Kemendikbud.go.id)

Naha, Hiya, Pahu

Nama benteng ini berhubungan dengan sejarahnya. Sekitar tahun 1522, Raja Ilato yang memerintah Gorontalo bekerjasama dengan Portugis.

Mereka membangun tiga benteng pertahanan. Namun, Portugis mengkhianati kerjasama itu, sehingga diusir dari Gorontalo.  

Tahun 1585, anak bungsu Raja Ilato kembali dari perantauan. Namanya, Naha. Istrinya, Ohihiya. Dua anaknya, Pahu dan Limonu. Naha lalu menemukan ketiga benteng yang dibangun ayahnya.

Sementara itu, Naha harus berperang melawan Hemuto, pendatang dari utara.

Baca Juga: Benteng Oranje yang Pernah Terbengkalai

Selama peperangan, ia dan keluarganya memanfaatkan ketiga benteng itu untuk bertahan. Namun, ia dan anaknya, yakni Pahu, gugur.

Ketiga benteng itu lalu dinamai seperti Naha, Ohihiya, dan Pahu. Ota, artinya benteng. Naha, artinya orang yang menemukan.

Hiya, singkatan dari Ohihiya. Ulu singkatan uwole, artinya milik dari.