5 Permainan Tradisional dari Sulawesi Utara, Ada yang Sama dengan Permainan di Daerahmu?

By Avisena Ashari, Kamis, 10 Oktober 2019 | 17:45 WIB
Ilustrasi permainan tradisional dalam lukisan karya pelukis Ahmad Su'udhi. (Ahmad Su'udhi/Wikimedia Commons)

Bobo.id – Siapa yang suka bermain bersama teman-teman sampai sore hari?

Bobo suka sekali bermain permainan tradisiponal, nih. Apakah kamu masih sering memainkan permainan tradisional?

Di Indonesia ada banyak sekali permainan tradisional yang berbeda di setiap daerah.

Kali ini, kita cari tahu permainan tradisional dari Sulawesi Utara, yuk! Coba temukan permainan yang sama seperti di daerah tempat tinggalmu, ya!

Cenge-cenge

Cenge-cenge adalah permainan populer yang banyak dimainkan anak-anak di berbagai wilayah di Indonesia.

Apa kamu bisa menebaknya? Petunjuknya, dalam permainan ini kita harus melompat di atas satu kaki dan tidak boleh mengunjak garis petak di atas tanah.

Yap! Dalam bahasa Jawa, permainan cenge-cenge dikenal dengan sebutan engklek dan dalam bahasa Sunda permainan ini dikenal dengan sebutan sura anda.

Di berbagai daerah lainnya, ada yang menyebut cenge-cenge dengan teklek, jlong-jiling, dampu, atau lempeng.

Baca Juga: Biji Buah Asal Indonesia Ini Beracun Tapi Sering Dijadikan Bumbu Masakan, lo

Dodorobe

Dodorobe ini adalah permainan seperti perang-perangan, teman-teman.

Dalam dodorobe, anak-anak membuat senjata dari bambu cina. Dalam bahasa Manado, bambu ini disebut bulu tui.

Kemudian, ‘peluru’ yang dipakai dalam permainan ini adalah kertas atau buah jambu air yang masih kecil.

Dalam permainan dodorobe, ada dua kelompok yang masing-masing memiliki benteng, seperti saat perang sungguhan.

Ceklen

Di daerah lain di Indonesia, permainan ceklen ini juga dikenal dengan sebutan bekel, teman-teman.

Di Sulawesi Utara, permainan ceklen ini dimainkan oleh dua sampai lima orang anak dengan menggunakan biji bia atau kerang laut. Jumah biji bia atau kerang laut ini bisa sebanyak empat, enam, atau delapan biji sesuai dengan yang disepakati.

Biasanya, permainan ini dimainkan sambil duduk bersila di lantai, dengan memainkan bola dan biji bia atau kulit kerang.

Sebelum bermain, anak-anak harus melakukan suten untuk mengundi siapa yang mendapat giliran pertama memulai permainan.

Baca Juga: Yuk, Belajar Memilah Sampah Melalui Permainan! Seperti Apa, ya?

Tumbu-tumbu Belanga

Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan secara berkelompok. Kelompok ini terdiri dari lima sampai enam orang yang duduk melingkar.

Permainan tumbu-tumbu belanga dimainkan dengan jari setiap anak dikepalkan dan disilangkan di tengah lingkaran. Kemudian, kepalan tangan diurutkan bertingkat dari bawah ke atas.

Setelah semua kepalan tangan menyatu di tengah, anak-anak akan bernyanyi lagu Tumbu-tumbu Belanga. Sambil bernyanyi, kepalan tangan yang paling bawah akan dibuka sampai nanti ke kepalan tangan paling atas.

Tali Koko

Tali koko ini juga merupakan permainan yang populer di berbagai daerah di Indonesia, lo.

Mungkin bagi teman-teman yang tinggal di luar Sulawesi Utara, lebih mengenal permainan ini dengan nama gobak sodor, sodoran, atau galah asin.

Cara bermain permainan ini adalah satu tim menjadi penjaga garis batas dan satu tim lain menjadi penembus benteng.

Permainan ini biasanya dimainkan oleh empat sampai enam orang anak.

Tim penjaga garis akan mencegah agar tim penembus benteng tidak bisa melewatinya, sementara tim penembus haris melewati penjaga garis dan jangan sampai tersentuh oleh tim lawan.

Jika ada yang tersentuh, maka mereka akan bertukar peran tim, teman-teman.

Apakah di antara lima permainan tradisional di atas ada yang sama dengan permainan di daerahmu?

Baca Juga: Suka Makan Laksa Bogor? Makanan Bergizi Ini Dibuat dengan Cara Unik, lo!

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!