Ternyata Awalnya Halloween Tidak Identik dengan Membagikan Permen!

By Avisena Ashari, Kamis, 17 Oktober 2019 | 15:30 WIB
Asal-usul tradisi membagikan permen saat Halloween (Petey21/Wikimedia Commons)

Namun, kue itu tidak diletakkan di luar rumah, melainkan dibagikan pada tunawisma yang pergi dari satu rumah ke rumah lain.

Sebagai gantinya, para tunawisma akan berdoa untuk para roh leluhur yang sudah meninggal dunia.

Kadang-kadang, para tunawisma ini mengenakan pakaian untuk menghormati para orang suci.

Ritual itu disebut dengan souling, teman-teman. Tradisi ini disebut sebagai asal-usul dari trick-or-treat, saat anak-anak mendapatkan permen dari satu rumah ke rumah lainnya.

Tradisi Baru di Tempat Baru

Meski tradisi festival “All-Hallows’-Eve” dibawa ke Amerika Serikat, namun, awalnya tradisi membagikan kue souling tidak dilakukan, teman-teman.

Awal perayaan Halloween dilakukan di Amerika Serikat, orang-orang hanya merayakan akhir musim panen. Makanan yang disajikan kebanyakan di rumah adalah makanan rumahan seperti apel karamel dan kacang-kacangan.

Saat itu, tidak ada soul cake maupun berbagai jenis permen.

Tradisi trick-or-treat baru populer tahun 1950-an, setelah masa sulit akibat Perang Dunia II selesai.

Tradisi Halloween pun mulai identik dengan anak-anak yang mengenakan kostum, berkeliling di sekitar tempat tinggalnya dan mendapatkan hadiah seperti kacang-kacangan, koin, serta kue-kue buatan sendiri.

Baca Juga: 5 Negara Asia Ini Tidak Pernah Dikuasai oleh Bangsa Eropa, di Mana Saja, ya?