Ilmuwan Temukan Semut Tercepat di Dunia, Spesies Semut Apa, ya?

By Avisena Ashari, Minggu, 20 Oktober 2019 | 10:49 WIB
Semut perak sahara memakan bangkai (Bjørn Christian Tørrissen/Wikimedia Commons)

Semut Sahara yang Hebat

Di gurun sahara yang panas, banyak hewan lain jarang berkeliaran di luar di siang hari yang terik, tapi berbeda dengan semut perak sahara.

Mereka memang sudah berevolusi dan beradaptasi supaya bisa hidup di cuaca panas Gurun Sahara yang suhunya mencapai 50 derajat Celcius di siang hari.

Semut perak sahara punya kaki yang lebih panjang dibandingkan semut lain. Kaki yang panjang ini membantu jarak tubuh dengan pasir jadi jauh.

Kaki semut perak sahara ini bisa mengayunkan kakinya dengan kecepatan 1.300 milimeter per detik, lo.

Tubuh semut sahra juga memproduksi protein khusus sebelum mereka keluar meninggalkan sarang, yang berfungsi untuk menahan panas di luar.

Mereka jga punya rambut unik yang menjaga tubuhnya tetap hangat dengan membiaskan radiasi matahari dan menurunkan kelebihan radiasi panas.

Semut perak sahara juga selalu memastikan arah matahari agar mereka bisa menemukan jalan tercepat kembali ke sarang.

Tidak lupa juga, semut perak sahara bergerak dengan sangat cepat sehingga mereka bisa keluar dan kembali ke sarang dengan cepat.

Semut ini hanya menghabiskan beberapa menit di luar sarangnya untuk mencari makan dari bangkai hewan yang ada di gurun dan segera kembali ke sarang lagi.

Baca Juga: Rubah Fennec Punya Telinga yang Sangat Besar, Untuk Apa, ya?