Bobo.id - Seperti apa rasanya jadi pilot yang bisa melihat pemandangan saat menerbangkan pesawat, ya?
Bobo jadi penasaran, nih, kalau sedang menerbangkan pesawat di malam hari, apakah Pak Pilot atau Bu Pilot juga bisa melihat pemandangan di depannya?
Sebenarnya, bagaimana cara pilot melihat 'jalan' saat menerbangkan pesawat di malam hari, ya?
Yuk, kita cari tahu!
Cara Pilot Melihat 'Jalan' Saat Menerbangkan Pesawat di Malam Hari?
Saat berkendara di darat, pengemudi masih bisa melihat jalanan yang ada di depannya.
Berbeda dengan pilot, mereka tidak benar-benar melihat jalan yang dilalui di udara, teman-teman.
Bahkan, pesawat lebih sering melintas di atas wilayah perairan, pasti gelap sekali ya pemandangannya.
Namun rupanya, para pilot punya sebuah jaringan rahasia, nih.
Para petugas penerbangan, termasuk pilot, sudah mengetahui adanya titik penanda untuk setiap lokasi di atas Planet Bumi, teman-teman.
Baca Juga: Sama seperti Mobil, Ternyata Kaca Depan Pesawat Juga Dilengkapi Wiper!
Titik yang terhubung itu ibaratnya seperti saat berkendara di darat, kita bisa mengetahui arah tujuan dengan melihat papan penunjuk arah.
Tapi, titik-titik itu bukanlah tanda yang bisa kita lihat seperti di darat, teman-teman.
Dengan teknologi GPS atau Global Positioning System yang canggih, sistem penerbangan dan jalur pesawat bisa terkoordinasi dengan baik.
Para pilot bisa melihat dan mengikutinya melalui monitor yang ada di kokpit pesawat terbang.
Lalu, bagaimana para pilot menerbangkan pesawat di malam hari sebelum ada GPS, ya?
Menerbangkan Pesawat di Malam Hari Sebelum Ada GPS
Alat transportasi pesawat terbang sudah ada sejak zaman awal abad ke-20, namun teknologinya belum secanggih sekarang, teman-teman.
Saat pilot harus menerbangkan pesawat di malam hari, rupanya pilot zaman dulu juga punya penunjuk arah, lo!
Baca Juga: Sebelum Ada Radio, Bagaimana Prajurit Berkomunikasi Jarak Jauh?
Bedanya, penunjuk arah penerbangan malam hari di zaman dulu adalah anak-anak panah raksasa yang dipasang di darat.
Di Amerika Serikat misalnya, pada 1924, pemerintahnya memasang 1.500 buah suar beton berbentuk anak panah untuk membantu pilot melihat arah.
Pesawat di tahun itu biasanya membawa surat, teman-teman.
Aank panah itu bukan hanya besar, tapi juga dicat dengan warna kuning terang dengan menara setinggi 15 meter.
Setiap anak panah menunjuk ke anak panah lainnya yang berjarak sekitar 16 kilometer.
Sebelum ada anak panah itu, para pilot harus melihat api unggun di samping lajur pendaratan.
Wah, teknologi berkembang dengan sangat cepat, ya, teman-teman!
Apa kamu juga ingin jadi pilot atau ilmuwan di bidang penerbangan? Belajarlah dengan giat dan jangan patah semangat, ya!
Baca Juga: Inilah Asal-usul Pilot Mengucapkan 'Mayday' 3 Kali di Saat Darurat
Yuk, lihat video ini juga!