Mengapa Ada 7 Hari dalam Seminggu? #AkuBacaAkuTahu

By Avisena Ashari, Kamis, 24 Oktober 2019 | 14:30 WIB
Tujuh hari dalam satu minggu (MaxPixel's contributors)

Menurut ilmuwan, 7 benda langit ini juga membuat masyarakat peradaban kuno di belahan dunia lain menetapkan satu minggu ada tujuh hari, misalnya peradaban kuno Tiongkok dan Jepang.

Nah, penetapan satu minggu terdiri dari tujuh hari ini makin dikenal saat ditetapkan saat peradaban Romawi.

Peradaban Romawi dan Pengaruh Nordik

Pada 321 Masehi, Kaisar Constantine dari Romawi menetapkan satu minggu terdiri dari tujuh hari, teman-teman.

Kemudian, bangsa Romawi memberi nama-nama pada setiap hari itu.

Mereka memberi nama hari berdasarkan ama dewa-dewi dalam kepercayaan Romawi kuno.

Misalnya hari Sabtu (Saturday) diambil dari dewa Saturn, dewa pertanian dalam kepercayaan Romawi kuno.

Namun, lama-kelamaan, nama-nama hari dipengaruhi oleh dewa-dewi Nordik, teman-teman.

Nama hari dari dewa-dewi Nordik ini misalnya dewa Woden (Odin) jadi Wednesay, dewa Thor jadi Thursday, dewi Freya jadi Friday, dewa Mani jadi Monday, dewa Tiw jadi Tuesday, dan dewi Sunna (Sol) jadi Sunday.

Baca Juga: Loki, Si Cerdas yang Pendengki Dalam Mitologi Nordik