Lalu, suplai nutrisi akan mengalir dari bak kedua ke bak pertama.
Jika air di bak kedua juga sudah berkurang, suplai nutrisi akan dikirimkan dari bak ketiga ke bak kedua.
Begitu seterusnya sampai masa panen tiba sehingga tanaman tidak akan kekurangan nutrisi.
Ide Berasal dari Pengamatan Pemberian Nutrisi Manual
Tyas mengatakan bahwa idenya berasal dari pengamatan dirinya saat melihat pemberian nutrisi pada tanaman hidroponik masih manual.
Baca Juga: Membuat Karya Ilmiah: Alat Pengisian Botol Jamu Otomatis Karya Ghirta Mahataksya
Di sekolahnya, ada tanaman hidroponik, tapi pemberian nutrisinya masih manual sehingga harus mengangkat ember berisi air.
Dari situlah Tyas memikirikan bagaimana caranya supaya tidak perlu repot lagi untuk memberikan nutrisi pada sayuran hidroponik.
Akhirnya, Tyas terpikirkan untuk membuat alat pemberi nutrisi otomatis pada sayuran hidroponik ini.
Alat ini kemudian menjadi juara lima Kalbe Junior Scientist Award 2019 kategori SMP.
Baca Juga: Membuat Karya Ilmiah: Alat Cuci Tangan Otomatis Karya Muhammad Akbar
Lihat video ini juga, yuk!