Dongeng Anak: Si Topi Terbang

By Sarah Nafisah, Rabu, 6 November 2019 | 19:15 WIB
Dongeng Anak: Si Topi Terbang (Dok. Majalah Bobo)

Topi itu belum pernah melihat laut. Ia tidak menyangka laut itu seluas dan secantik itu. Topi itu melihat pemandangan di bawahnya yang tampak semakin kecil, serta awan-awan di atasnya yang sedang bermain lompat katak.

"Oh!" keluh topi itu, "Aku tidak akan terbang sampai ke bulan, kan?"

Tapi, angin bertiup makin kencang, dan hop! Topi itu sekarang hinggap di kepala Sang Bulan. Sang Bulan terlihat seperti gelembung besar bertahtakan sebuah topi bundar yang agak penyok. Topi itu hendak minta maaf pada Sang Bulan dan menjelaskan bahwa gara-gara si angin kencanglah ia hinggap di kepala bulan. Tapi, Sang Bulan dengan centil mengagumi pantulan dirinya yang mengenakan topi di atas lautan.

Baca Juga: Mengapa Kucing Menggoyangkan Bokong Sebelum Menyerang atau Menerkam?

Sang Bulan mendadak bersin kencang sekali, "HAAAATSYIIIII!" dan topi itu terlempar ke angkasa.

Angin tetap berhembus kencang. Topi itu menari, berputar dengan riang. Lambat laun, topi itu merasa peiqalanan yang ditempuhnya membuatnya lelah.

Hujan-turun. dan topi itu mengeluh, "Yah, hujan! Aku bahkan tak punya topi untuk menutup kepalaku!" namun Sang Hujan mendorong topi itu perlahan kembali ke bumi. Si Topi kembali melihat lautan dan kapal-kapal.

Baca Juga: Pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan Akan Dipisah Tahun Depan