Ukuran bola es itu berbeda-beda dan saling menumpuk di tepi pantai sepanjang sekitar 30 meter.
Karena keunikan fenomena itu, Risto Mattila pun memotret pemandangan yang langka itu.
Fenomena Cuaca Langka
Menurut ahli cuaca BBC, George Goodfellow, bola es itu bisa terbentuk saat kondisi cuaca dingin dan berangin.
George Goodfellow juga menyebutkan bahwa bola es di tepi pantai itu terbentuk dari bongkahan lembaran es yang kemudian terombang-ambing oleh ombak di laut, sehingga bentuknya jadi bulat.
Fenomena “telur es” ini bisa terjadi ketika bagian permukaan air laut membeku. Keadaan itu juga membuat permukaan bola es itu jadi lebih lembut.
Bola es itu akhirnya sampai ke pantai, mungkin terdorong dari laut atau tertinggal ketika ombak kembali ke laut.
Baca Juga: Fenomena Embun Es di Beberapa Wilayah Jawa, Apakah Sama dengan Salju?