Apa yang Terjadi Jika Seluruh Bahan Bakar Fosil di Bumi Dibakar?

By Avisena Ashari, Selasa, 12 November 2019 | 13:05 WIB
Ilustrasi pembakaran bahan bakar fosil (MaxPixel's contributors)

Bobo.id – Sebagian besar aktivitas sehari-hari manusia mengandalkan bahan bakar fosil, teman-teman.

Seperti memasak, bahan bakar alat transportasi, menyalakan listrik di rumah, dan yang lainnya.

Contoh bahan bakar fosil yang sering kita gunakan adalah minyak bumi, batu bara, dan gas alam.

Bahan bakar fosil merupakan sumber energi dari alam tak terbarukan, sehingga suatu saat bisa habis.

Lalu, apa jadinya jika bahan bakar fosil di Bumi dibakar sampai habis, ya?

Baca Juga: Ada di Atmosfer Bumi, Gas Rumah Kaca Terdiri dari Apa Saja, ya?

Awal Mula Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil adalah bahan bakar alami yang terbentuk selama jutaan tahun di Bumi.

Seperti namanya, bahan bakar fosil itu berasal dari hasil penguraian tanpa oksigen, jasad makhluk hidup yang ada di dalam tanah.

Awal penemuan bahan bakar fosil ini bermula sejak 4.000 tahun lalu, saat manusia menemukan batu bara.

Batu bara awalnya digunakan untuk memasak dan membuat api unggun, kemudian digunakan untuk menghangatkan air di pemandian umum oleh bangsa Romawi saat menguasai Inggris.

Setelah sempat lama tidak dipakai, batu bara kembali digunakan tahun 1200-an, terutama di London, saat populasi semakin banyak dan kayu bakar semakin sulit ditemukan.

Kemudian tahun 1800-an, minyak bumi seperti petroleum mulai digunakan untuk memberi tenaga mesin kendaraan.

Gas alam juga sudah digunakan manusia sejak lama, teman-teman, bahkan sebelum Masehi.

Baca Juga: Bisakah Seluruh Sampah di Bumi Dihanguskan di Gunung Berapi?

Apa Jadinya Jika Manusia Mambakar Seluruh Bahan Bakar Fosil di Bumi?

Jika manusia membakar seluruh bahan bakar fosil yang ada di Bumi, ini bisa menghasilkan lebih lima triliun ton gas rumah kaca, teman-teman.

Sebagian besar gas rumah kaca yang berupa karbon dioksida akan dilepaskan ke atmosfer, teman-teman.

Ini bisa menyebabkan tingkat gas rumah kaca yang tidak pernah terjadi selama lebih dari 400 juta tahun di atmosfer Bumi.

Dampak yang terjadi kemudian adalah kenaikan suhu global sebesar 10 derajat Celcius. Akibatnya, es di Bumi meleleh, permukaan air laut naik, dan bisa menenggelamkan pemukiman penduduk di tepi pantai.

Cuaca juga semakin sulit diprediksi dan banyak peristiwa cuaca ekstrem, teman-teman. Di sebuah tempat curah hujan semakin tinggi dan di tempat lainnya semakin kekeringan.

Baca Juga: Yuk, Lakukan 3 Hal Ini untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global!

Efek Rumah Kaca

Hal yang terjadi akibat pembakaran fosil di Bumi itu adalah efek rumah kaca, teman-teman.

Gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer terperangkap, sehingga Bumi menjadi seperti rumah kaca yang panas.

Ini bisa terjadi ketika manusia terus menerus menggunakan bahan bakar fosil, bahkan sampai habis suatu saat nanti.

Untuk mencegah menciptakan semakin banyak gas rumah kaca dan efek rumah kaca, kita bisa mengganti energi dari bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, teman-teman.

Energi terbarukan bukan hanya bisa terus diperbarui jika habis, namun juga lebih ramah lingkungan.

Yuk, kita cari tentang energi terbarukan pada artikel di bawah ini!

Baca Juga: Jenis Energi Terbarukan Ada Apa Saja, ya? Cari Tahu Sumbernya, yuk!

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!