Selain Yeti, Kisah Pencarian Bigfoot Juga Terkenal, Bagaimana Awal Mulanya?

By Tyas Wening, Kamis, 21 November 2019 | 15:00 WIB
Museum Bigfoot di California, Amerika Serikat (Bob Doran)

Bobo.id - Siapa yang sudah pernah mendengar tentang legenda makhluk bernama yeti?

Yeti adalah makhluk raksasa yang merupakan salah satu tokoh dalam cerita rakyat orang Himalaya.

Dalam cerita rakyat Himalaya, yeti digambarkan sebagai makhluk salju raksasa yang tentunya bertubuh besar dan menyeramkan.

Yeti juga digambarkan memiliki bulu tebal berwarna abu-abu ata kecokelatan.

Baca Juga: Di Swedia, Banyak Rumah Dicat Warna Merah, Apa Maknanya, ya?

Penggambaran yeti sebagai makhluk raksasa karena tingginya yang diperkirakan mencapai hampir dua meter dengan berat sekitar 90 sampai 180 kilogram.

Banyak orang yang melakukan misi pencarian yeti untuk membuktikan keberadaan dari makhluk raksasa ini, teman-teman.

Nah, selain yeti, ada mahkluk raksasa lainnya yang juga masih dicari oleh banyak orang hingga saat ini.

Makhluk rasasa itu adalah bigfoot atau kaki besar dan disebut demikian karena diduga memiliki kaki yang berukuran besar.

Baca Juga: Di India Ada Ritual Manusia Diinjak Sapi, lo! Pernah Tahu?

Cari tahu, yuk, awal mula kisah pencarian bigfoot yang bahkan masih dilakukan hingga saat ini!

Ada Penemuan Jejak Kaki Besar yang Misterius oleh Seseorang

Cerita tentang bigfoot dimulai pada 1958 yang bermula dari sebuah surat kabar atau koran bernama Humboldt Times.

Dalam koran itu, ada sebuah surat pembaca yang mengatakan bahwa dirinya menemukan jejak kaki besar yang misterius.

Surat pembaca ini kemudian dilihat dan ditandai oleh seorang jurnalis koran itu, Andrew Genzoli.

Nah, Pak Andrew kemudian membalas surat itu dan menulis dalam kolomnya, kalau jejak kaki yang ditemukan adalah miliki saudara yeti yang berasal dari Himalaya.

Baca Juga: Gunungan yang Ada di Pertunjukan Wayang Menyimbolkan Apa, ya?

Awalnya, Pak Andrew mengira kisah penemuan jejak kaki misterius yang besar ini akan menjadi cerita yang bagus di hari Minggu.

Namun para pembaca koran Humboldt Times ternyata benar-benar terkesan dengan cerita penemuan jejak kaki besar dan misterius ini.

Cerita Bigfoot Berlanjut Setelah Ada Artikel Lanjutan

Kisah mengenai makhluk besar ini kembali berlanjut setelah wartawan lainnya di Humboldt Times, Betty Allen menerbitkan artikel lanjutan mengenai jejak kaki besar yang ditemukan.

Baca Juga: Di Desa Ini, Para Warganya Tidak Menggunakan Sepatu, lo!

Nah, saat membuat artikel ini, Betty Allen memberikan nama 'Big Foot' untuk makhluk misterius berkaki besar ini.

Sebenarnya, selain bigfoot ada berbagai mitos makhluk misterius lainnya di seluruh dunia.

Namun konsep atau cerita bigfoot di Amerika Serikat bisa dikatakan bermula dari kisah-kisah di koran Humboldt Times Tahun 1958.

Pencarian Terhadap Bigfoot Mulai Dilakukan

Beberapa penebang yang ada di wilayah tertentu Amerika Serikat mulai menyalahkan bigfoot atas rusaknya wilayah perkebunan, nih, teman-teman.

Namun menurut Betty Allen, sebenarnya para penebang tidak benar-benar percaya akan adanya bigfoot.

Para penduduk dianggap hanya ikut membahas cerita legenda itu saja tanpa tahu faktanya.

Hal ini ternyata membuat cerita bigfoot mulai menyebar ke koran-koran lain yang ada di seluruh dunia.

Baca Juga: Merayakan Pergantian Musim, Ada Berbagai Festival untuk Hewan

Bahkan sebuah acara televisi juga menawarkan hadiah untuk orang yang bisa membuktikan keberadaan bigfoot, lo.

Nah, dari hal inilah pencarian bigfoot oleh banyak orang mulai dilakukan.

Sedangkan pada bulan Oktober di tahun yang sama, Pak Andrew menuliskan beberapa pertanyaan mengenai keberadaan bigfoot.

Dalam kolomnya, Pak Andrew mempertanyakan apakah bigfoot merupakan makhluk yang benar-benar ada, makhluk yang melegenda, apakah jejak kaki itu merupakan buatan manusia, atau bahkan jejak kaki itu merupakan milik manusia.

Bigfoot Mulai Digunakan Sebagai Tokoh dalam Berbagai Cerita

Karena kepopuleran bigfoot, makhluk misterius ini kemudian banyak digunakan sebagai tokoh dalam berbagai cerita, seperti novel.

Namun dalam cerita itu, bigfoot digambarkan sebagai makhluk primitif dan berbahaya yang mengincar manusia di dalam hutan.

Bahkan dalam sebuah film dokumenter palsu mengenai pencarian bigfoot, makhluk yang digambarkan memiliki tubuh yang besar ini juga digambarkan sebagai makhluk yang berbahaya bagi manusia.

Sekitar tahun 1980an, bigfoot kemudian digambarkan sebagai makhluk yang baik, nih.

Baca Juga: Kisah dan Fakta Seru Diwali, Tradisi Festival Cahaya dari India

Bahkan bigfoot dikaitkan dengan lingkungan dan simbol hutan yang perlu dijaga.

Dalam salah satu film berjudul Harry and the Hendersons yang dirilis tahun 1987, bigfoot digambarkan sebagai makhluk yang bersahabat tapi sering dianggap jahat oleh manusia.

Akibatnya, bigfoot memerlukan perlindungan dari manusia.

Karena sampai sekarang manusia masih belum berhasil menemukan keberadaan bigfoot, maka makhluk ini tetap menjadi makhluk yang masih dicari oleh manusia.

#GridNetworkJuara

Lihat video ini juga, yuk!