Perjuangan para guru ini ternyata membuahkan hasil yang cukup besar bagi para guru dan pendidikan di Indonesia pada masa itu.
Salah satu hasilnya adalah Kepala HIS atau sekolah Belanda untuk masyarakat Indonesia yang sebelumnya selalu dipimpin oleh orang Belanda perlahan-lahan mulai dipimpin oleh orang Indonesia.
Hal ini membuat para guru semakin keras untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Cara pertama yang dilakukan oleh para guru adalah dengan mengganti nama organisasi mereka, yang sebelumnya adalah Persatuan Guru Hindia Belanda berganti menjadi Persatuan Guru Indonesia atau PGI.
Wah, pergantian nama ini ternyata membuat pihak Belanda tidak senang karena mencerminkan semangat kebangsaan para guru.
Baca Juga: Ternyata Balon Punya Sejarah yang Menyeramkan, Pernah Tahu?
Aktivitas PGI Sempat Terhenti, tapi Kembali Setelah Kemerdekaan
Meskipun Belanda tidak senang dengan pergantian nama organisasi para guru, tapi aktivitas PGI benar-benar terhenti pada masa penjajahan Jepang.
Penyebabnya adalah saat Jepang menjajah Indonesia, segala aktivitas organisasi dilarang, sekolah ditutup, dan PGI tidak bisa menjalankan aktivitasnya.
Meskipun sempat terhenti, aktivitas PGI kembali berjalan setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Baca Juga: Wow! Situs Gobekli Tepe di Mesopotamia Ini Ternyata Tertua di Dunia
Semangat kemerdekaan mendorong dibuatnya Kongres Guru Indonesia pada 24 dan 25 November 1945 di Surakarta.
Dari kongres atau rapat besar ini, disepakati bahwa tidak ada lagi organisasi guru yang membedakan tingkat pendidikan guru, lingkungan pekerjaan, daerah bekerja, maupun tingkatan mengajar.