Bobo.id – Katarak merupakan salah satu penyakit pada mata karena terjadi perubahan lensa mata.
Tanda-tandanya, lensa mata menjadi keruh, dan penglihatannya pun tidak jelas.
Baca Juga: Tak Hanya Saluran Pernapasan, Polusi Udara Juga Berbahaya bagi Mata
Selama ini kita sering beranggapan bahwa katarak hanya dapat terjadi ketika sudah berusia lanjut.
Namun, ternyata anak-anak juga bisa terserang penyakit ini, lo. Bahkan, sejak bayi pun bisa terkena katarak.
Wah, berarti anggapan penyakit katarak adalah penyakit orang tua itu tidak tepat, ya, teman-teman? Penasaran kan? Kita cari tahu, yuk!
Baca Juga: Suka Makan Daging Setengah Matang? Ketahui Dampaknya bagi Tubuh
Penyakit Katarak Penyakit Orang Tua?
Secara umum memang munculnya penyakit katarak adalah karena proses bertambahnya usia atau cedera pada mata.
Banyak orang yang beranggapan bahwa katarak adalah penyakit orang tua.
Baca Juga: Lakukan 4 Cara Ini agar Mata Tak Kelelahan karena Terlalu Lama Main Ponsel
Namun, ternyata katarak juga bisa dialami sejak dini. Penyebabnya beragam dan gejalanya pun juga dapat dideteksi sejak dini.
Karena itu, apabila menemui gejala atau tanda-tanda yang tidak normal harus segera memeriksakannya ke dokter.
Katarak pada anak akan semakin mengganggu seiring dengan perkembangan usia dan pertumbuhannya, sehingga diperlukan tindakan operasi sedini mungkin untuk dapat mengembalikan fungsi penglihatannya lebih maksimal.
Baca Juga: Aplikasi Tes Mata Minus, Upaya Awal Sebelum Pergi Ke Dokter Mata
Ciri-ciri Katarak Anak
Teman-teman, gejala katarak pada anak dapat dideteksi sejak dini, lo. Semakin cepat diketahui, maka akan semakin cepat pula penanganan yang dapat diberikan untuk mengatasinya.
Berikut beberapa ciri-ciri penyakit katarak pada anak, di antaranya terdapat noda merah atau putih di pupil mata, bola mata yang tidak seimbang, tidak merespon benda atau wajah yang ada dihadapannya, dan anak sering menyipitkan mata di sinar matahari.
Baca Juga: Agar Pengelihatan Tetap Jernih, yuk, Bersihkan Kacamata dengan Tepat!
Sedangkan, penyebab katarak bisa terjadi pada bayi yang lahir prematur, atau ibu yang terkena rubela atau toksoplasma.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi perempuan yang ingin memiliki anak atau yang sedang hamil untuk memeriksakan TORCH kepanjangan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes.
Baca Juga: Matahari Terlihat Seberti Labu Halloween di Foto dari NASA Ini
Penanganan Katarak Anak
Penanganan pada anak harus dibedakan sesuai jenis katarak yang dialami oleh anak-anak tersebut.
Apabila terdapat titik pengaburannya besar dan padat, maka harus segera diambil tindakan
Biasanya muncul di tengah lensa dan terjadi pada satu mata, dan cenderung menyebabkan kebutaan, teman-teman.
Baca Juga: Tidak Hanya untuk Mata, Wortel Juga Punya 8 Manfaat Ini, Apa Saja?
Yang kedua, adalah katarak kecil yang tidak menyebabkan kebutaan. Katarak jenis ini diperlukan perawatan sungguh-sungguh dengan membuat mata terbuka lebar menggunakan tetes mata. Tujuannya, agar meningkatkan jumlah cahaya yang masuk.
Nah, terakhir adalah katarak bawaan. Pengeruhan terjadi di sebagian lensa dan tak menyebabkan kebutaan. Namun, dapat juga menyerang kedua mata.
Karena itu, untuk mencegah semakin parah, diperlukan pemeriksaan intensif dan kontrol yang berkelanjutan.
Baca Juga: Saat Thanksgiving, Ada Tradisi Mematahkan Tulang Kalkun Sambil Mengucapkan Harapan
Lihat juga video ini, ya!