Pohon Natal Dipercaya Baru Digunakan pada Abad ke-16
Sejarawan mengatakan kalau pohon natal baru digunakan saat Natal pada abad ke-16 di Jerman.
Menurut legenda, suatu malam, ada seseorang yang sedang berjalan pulang melewati hutan menuju rumahnya.
Saat dirinya mendongak dan melihat langit, ia melihat keindahan bintang-bintang yang bersinar dengan cerah melalui cabang-cabang pohon di atasnya.
Ketika sampai di rumah, ia kemudian menambahkan lilin ke pohon yang selalu hijau di sekitar rumahnya untuk menciptakan kembali pemandangan yang dilihatnya bagi keluarganya.
Baca Juga: Mengapa Ada Monumen Berbahasa Jepang di Candi Mendut Magelang, ya?
Hal inilah yang kemudian membuat pohon natal mulai digunakan untuk menghiasi perayaan Natal setiap tahunnya.
Sedangkan di Amerika, tradisi memasang pohon natal baru muncul ketika abad ke-19.
Tradisi memasang pohon natal ketika liburan natal ini dibawa oleh para imigran atau pendatang yang ada di Amerika.
Lama kelamaan, hal ini kemudian menjadi tradisi yang terus berlangsung saat Natal tiba.
Baca Juga: Sejak Kapan Hari Ayah Diperingati 12 November? Cari Tahu Sejarah Hari Ayah Nasional, yuk!
Dulunya, Pohon Natal Dipasang untuk Merayakan Titik Balik Matahari
Dekorasi yang mirip pohon natal ternyata dulunya sudah digunakan jauh sebelum adanya agama Kristen dan Katolik yang merayakan Natal.
Awalnya, pohon-pohon yang didekorasi digunakan untuk menghormati titik balik matahari musim dingin.
Titik balik matahari musim dingin adalah hari terpendek dan malam terpanjang sepanjang tahun.