Bobo.id – Ada teori yang menyebutkan bahwa golongan darah menentukan sifat seseorang, teman-teman.
Di Jepang dan Korea Selatan, sebagian besar masyarakat mempercayai bahwa golongan darah menentukan sifat seseorang.
Namun, menurut sebagian ilmuwan, teori itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya, teman-teman.
Kita cari tahu awal mulanya masyarakat mulai mempercayai golongan darah menentukan kepribadian, yuk!
Baca Juga: Apakah Hewan Juga Punya Golongan Darah Seperti Manusia? #AkuBacaAkuTahu
Teori Kepribadian Berdasar Golongan Darah
Di Jepang, pada abad ke-20, seorang psikolog bernama Takeji Furukawa mengemukakan tentang teori kepribadian berdasar golongan darah.
Beliau adalah orang pertama yang mengemukakan teori itu, teman-teman.
Namun, metode penelitian yang dilakukan oleh Pak Takeji ini masih kurang meyakinkan dan sampel atau contoh yang diteliti jumlahnya kecil.
Meski begitu, hasil penelitian Pak Takeji ini terus berkembang di Jepang karena beliau sangat meyakini kebenaran teori itu.
Bahkan, begitu diyakininya, golongan darah dijadikan salah satu acuan untuk memilih karyawan di perusahaan dan tentara militer di Jepang.
Teori Pak Takeji ini juga jadi dikenal diyakini masyarakat karena jurnalis Jepang bernama Masahiko Nomi juga mempercayainya dan menulis buku-buku tentang kepribadian golongan darah.
Masahiko Nomi percaya bahwa pembagian kepribadian berdasar golongan darah bisa membuat masing-masing orang memaksimalkan kelebihannya.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Bisa Diperiksa Tanpa Cek Darah dengan Alat Buatan Kak Celestine Wenardy
Penelitian yang Berbeda Pendapat
Tahun 2003, ada peneliti yang menguji golongan darah dan kepribadian.
Dalam penelitian itu, ahli meneliti sebanyak 180 laki-laki dan 180 perempuan.
Para peneliti menguji teori lima besar sifat kepribadian dan tes orientasi kehidupan.
Berlawanan dengan teori yang diyakini Pak Takeji, para peneliti mengungkapkan bahwa kepribadian tidak dipengaruhi oleh golongan darah maupun jenis kelamin.
Golongan Darah yang Berbeda pada Manusia
Golongan darah manusia yang berbeda-beda ditentukan oleh protein antigen yang berbeda.
Misalnya, golongan darah A memiliki antigen tipe A dan golongan darah B mengandung antigen tipe B.
Nah, antigen yang berbeda ini tidak bisa bercampur dan bisa menimbulkan reaksi yang berbahaya bagi tubuh. Karenanya, ada aturan tertentu dalam mendonorkan darah.
Dalam pemeriksaan kesehatan umum, biasanya dokter tidak melakukan pemeriksaan darah maupun golongan darah.
Ini karena golongan darah umumnya tidak memengaruhi perawatan kesehatan secara umum maupun merawat kondisi kronis.
Namun, golongan darah penting jika seseorang memerlukan transfunsi (pemindahan) darah atau mendonasikan organ tubuh.
Di sisi lain, ada yang mempercayai bahwa golongan darah memengaruhi risiko seseorang mengalami kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, atau kondisi yang berhubungan dengan otak dan ingatan.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Tubuh Menerima Darah dari Golongan Darah yang Berbeda? #AkuBacaAkuTahu
Yuk, lihat video ini juga!