Pasien Penyakit Ginjal Harus Membatasi Konsumsi Garam, Mengapa Begitu?

By Avisena Ashari, Minggu, 15 Desember 2019 | 18:30 WIB
Ilustrasi garam. (Pixabay)

Bahkan, pola makan yang terlalu banyak garam juga tidak baik bagi jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah.

Pada intinya, kesimbangan kadar air dan gadam di dalam tubuh memengaruhi kesehatan jantung dan ginjal serta kesehatan pembuluh darah.

Membatasi Asupan Garam

Sejak dulu, garam ditambahkan pada makanan manusia sebagai bahan pengawet, sebelum ada mesin pendingin.

Lidah kita juga sudah terbiasa mengonsumsi makanan yang diberi garam tambahan.

Namun, kita bisa membatasi asupan garam yang cukup bagi tubuh dan tidak berlebihan, kok, yaitu paling banyak 6 gram setiap harinya untuk orang dewasa. Enam gram garam itu sama dengan sekitar 1,25 sendok teh.

Meski mungkin teman-teman tidak mengonsumsi makanan dengan garam sebanyak itu, jangan lupakan juga bahwa ada garam pada camilan atau makanan ringan.

Sebaiknya, selalu periksa label nutrisi yang ada pada label makanan supaya bisa mengetahui asupan garam dari makanan yang sudah diproses.

Oh iya, dalam label kemasan, garam bisa dituliskan dengan nama garam batu, garam laut, bumbu, bawang atau garam ayam, baking powder, monosodium glutamate, dan sodium bicarbonate.

Baca Juga: Apa Saja Penyebab Kanker Ginjal? Kenali Gejala dan Pencegahannya Juga, yuk!

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga, ya!