Makna Rumah Bolon, Rumah Tradisional Suku Batak di Sumatera Utara

By Avisena Ashari, Senin, 16 Desember 2019 | 19:00 WIB
Rumah Bolon (Nurul Ichlasiah/Wikimedia Commons)

Ciri khas Rumah Bolon adalah rumah ini berbentuk persegi panjang, layaknya rumah panggung, ada banyak tiang penyangga setinggi 1,75 meter.

Karena tiang tersebut cukup tinggi, maka penghuni rumah atau tamu yang akan masuk harus menaiki anak tangga. Anak tangga itu jumlahnya selalu ganjil.

Konon, dulu Rumah Bolon ditinggali oleh 13 raja dari Sumatera Utara, teman-teman.

Pada zaman dulu, masyarakat di Sumatera Utara memang tinggal dan hidup di Rumah Bolon, tetapi seiring perkembangan zaman, jumlah Rumah Bolon pun semakin berkurang.

Sehingga cukup sulit kita bisa menemukan rumah ini di masa sekarang.

Baca Juga: Sejarah di Balik Ulos Kain Khas Batak, Salah Satu Sumber Kehangatan

Makna Ornamen yang Ada di Rumah Bolon

Rumah Bolon biasanya dapat ditempati lima sampai enam keluarga.

Di rumah ini kita bisa melihat ada banyak hiasan ukiran khas Batak, seperti ornamen yang biasanya dilambangkan sebagai tanda penolak bala seperti bahaya dan penyakit. Ornamen ini sering disebut dengan Gorga.

Gorga sering dilbubuhkan pada dinding rumah bagian luar, yaitu di atas pintu yang berupa lukisan berwarna merah, hitam, dan putih. Bentuknya ada beberapa jenis, seperti bentuk cicak, ular, atau kerbau.

Semua gorga itu punya maknanya masing-masing.

Gorga yang dilukis dengan bentuk cicak memiliki arti bahwa orang Batak mampu bertahan hidup di manapun dia berada, meskipun dia sedang merantau di daerah yang sangat jauh.