Gangguan Tidur Bersifat Turunan
Dalam istilah medis, tidur berjalan atau sleepwalking disebut dengan somnabulisme.
Dibandingkan dengan orang dewasa, tidur berjalan lebih banyak dialami oleh anak-anak.
Biasanya, mereka yang mengalami tidur berjalan akan terbangun di dua jam pertama setelah tidur, atau pada fase tidur non-REM, yaitu fase tidur yang paling dalam, tapi tanpa mimpi.
Berdasarkan penelitian, tidur berjalan ini terjadi karena adanya kerusakan gen pada kromosom 20.
Karena berhubungan dengan genetik, maka gangguan tidur berjalan ini bersifat turunan. Orang yang tidur berjalan, biasanya memiliki anggota keluarga lain yang juga mengalaminya.
Baca Juga: Punahnya Hewan Besar Membuat Alpukat Hampir Punah, Cari Tahu Fakta Menarik Alpukat, yuk!
Dapat Membahayakan
Tidur berjalan cukup membahayakan sebenarnya. Sebab, mereka yang mengalaminya, dapat melakukan berbagai hal yang tidak terduga. Ini bisa membahayakan diri sendiri dan orang yang ada di sekitarnya.
Misalnya saja, ada yang tidur sambil berjalan dan kemudian dengan sendirinya keluar rumah, bahkan menyeberang jalan raya.