Bobo.id – Tahun baru Imlek 2020 jatuh pada bulan Januari, teman-teman.
Saat perayaan Imlek, banyak tempat dihiasi dengan berbagai dekorasi bertema Imlek, seperti naga, barongsai, buah jeruk, lampion, dan banyak yang lainnya.
Tahun baru imlek juga identik dengan warna merah dan emas.
Tapi apa kamu tahu? Ada banyak sekali tradisi tentang Imlek, lo!
Beberapa di antaranya juga hanya dilakukan di Tiongkok. Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Fakta-Fakta Seru Tembok Besar Tiongkok
Festival Musim Semi
Imlek memang merupakan perayaan tahun baru menurut kalender lunisolar Tionghoa.
Tapi, di Tiongkok, Imlek juga dikenal dengan sebutan lainnya, lo, yaitu chunjie. Chunjie adalah Festival Musim Semi, teman-teman.
Meskipun tahun ini Imlek jatuh pada 25 Januari dan sebagian wilayah Tiongkok masih mengalami musim dingin, namun masa ini dianggap sebagai berakhirnya hari paling dingin.
Festival Musim Semi juga dianggap sebagai dimulainya hal baru, teman-teman.
Imlek juga sering disebut Lunar New Year dan dirayakan di negara lainnya seperti Korea Utara dan Vietnam.
Setiap tahun, hari Imlek akan berganti tanggal sesuai kalender yang digunakan dalam budaya Tionghoa. Biasanya hari Imlek jatuh sekitar tanggal 21 Januari – 20 Februari setiap tahunnya.
Pada hari Imlek atau Festival Musim Semi, masyarakat Tionghoa akan berdoa untuk memohon musim tanam dan panen yang baik.
Selain itu, orang-orang juga berdoa untuk para leluhurnya.
Baca Juga: Dari Monster Laut Sampai Angpau, Ini Legenda Tradisi Tahun Baru Imlek!
Cerita Rakyat dan Kembang Api
Tahun baru Imlek juga memiliki cerita atau mitologi di baliknya.
Menurut legenda, ada monster yang bernama Nian yang datang setiap tahun baru. Karenanya, banyak orang bersembunyi di dalam rumah.
Namun, suatu ketika seorang anak punya ide untuk melawan Nian dengan petasan.
Akhirnya Nian berhasil diusir dan masyarakat merayakannya dengan menyalakan semakin banyak petasan.
Menyalakan petasan dan kembang api dianggap sebagai simbol mengusir monster dan nasib buruk di malam tahun baru.
Pagi hari saat tahun baru, petasan kembali dinyalakan untuk menyambut tahun baru dan nasib baik.
Di Tiongkok juga ada tradisi membakar kertas yang dicetak seperti uang dan emas batangan, sebagai simbol menghormati leluhur yang sudah meninggal dunia.
Tapi, tradisi menyalakan petasan ini juga dibatasi dan bahkan dilarang karena alasan keamanan dan polusi udara.
Di Tiongkok ada sekitar 500 kota yang melarang menyalakan petasan dan kembang api.
Baca Juga: Kembang Api Identik dengan Tahun Baru, Bagaimana Sejarah Kembang Api? #AkuBacaAkuTahu
Waktunya Mudik
Jika di Indonesia orang-orang banyak yang mudik saat Idul Fitri atau Natal, di Tiongkok banyak keluarga mudik saat tahun baru Imlek.
Saat Imlek, malam tahun baru adalah waktunya makan malam bersama keluarga.
Ini membuat banyak orang yang tinggal di kota mengunjungi orang tua di daerah pedesaan, teman-teman.
Begitu banyaknya jumlah orang yang mudik ke kampung halaman, ada sebutan khusus untuk mudik saat Imlek, yaitu chunyun atau Migrasi Musim Semi.
Tidak Bersih-Bersih di Tahun Baru
Saat tahun baru, orang-orang tidak mandi, menyapu, atau membuang sampah ke tempat pembuangan, setidaknya sampai hari ke lima sejak tahun baru.
Rupanya, masyarakat Tionghoa percaya bahwa hal itu bisa menghapus keberuntungan.
Namun, sehari sebelum tahun baru, semua orang harus bersih-bersih rumah untuk menghapus nasib buruk sehingga nasib baik bisa masuk.
Itulah beberapa tradisi unik tahun baru Imlek di Tiongkok, teman-teman.
Apa ada tradisi perayaan Imlek yang kamu lakukan juga di rumah?
Baca Juga: Kisah Pasukan Terakota, Prajurit yang Menemani Kaisar Pertama Tiongkok
Yuk, lihat video ini juga!